SBSN Bangun Gedung FKIK dan Farmasi UIN Maliki
Malang, Memorandum.co.id - Meningkatkan pengembangan kelembagaan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan RI membangun gedung penunjang perkuliahan di UIN Maliki (Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim) Kota Malang. Gedung yang dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ini adalah gedung kuliah dan laboratorium program studi pendidikan dokter, serta gedung kuliah dan laboratorium prodi farmasi maupun profesi apoteker UIN Maliki. Proyek pembangunan gedung kuliah dan laboratorium program studi pendidikan dokter ini pertama kali dibangun tahun 2016 dengan alokasi sebesar Rp 50,31 M. Sedangkan pembangunan gedung kuliah dan laboratorium prodi farmasi serta profesi apoteker tahun 2018 dengan alokasi sebesar Rp 30,56 M. Pembiayaan proyek melalui SBSN ini merupakan sinergi kebijakan antara Kementerian Keuangan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas dan kementerian/ lembaga untuk membiayai proyek atau kegiatan prioritas dengan menggunakan dana yang bersumber dari pasar keuangan melalui instrumen Surat Berharga Negara yang berbasis syariah yang diterbitkan oleh pemerintah sejak tahun 2008. Total pembiayaan proyek SBSN tahun 2013-2020 sebesar Rp 118,26 T dengan jumlah proyek sebanyak 2.939 di 8 K/L dan tersebar di 34 propinsi. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Luky Alfirman mengatakan kunjunganya ke kampus UIN Maliki untuk memastikan pembangunan gedung tersebut telah selesai dan dapat digunakan. “Gedung kedokteran dan farmasi yang didukung SBSN proyek ini sudah selesai. Ini bentuk support pemerintah secara kongkrit dalam mengembangkan SDM yang bukan hanya di pusat tetapi juga di daerah,” katanya disela kunjungan di kampus UIN Maliki. Dikatakan, gedung ini dibangun dari APBN yang berasal dari uang rakyat sehingga dapayt dimanfaatkan dan dipelahira dengan baik. “Selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, khususnya civitas akademika UIN,” terangnya. Sementara itu, Wakil Rektor UIN Maliki Dr Hj Ilfi Nurdiana menyampaikan dengan bantuan dari SBSN tersebut berdampak positif bagi kelembagaan. “Kepercayaan masyarakat meningkat. Sejak dibangun tahun 2018, ada peningkatan signifikan peminat yang masuk ke UIN Malang,” ujarnya. Disebutkan, jumlah mahasiswa yang kuliah di UIN mengalami peningkatan. Sebelumnya sejumlah 80 ribu mahasiswa, kemudian meningkat menajdi 94 ribu mahasiswa dan tahun 2019 lalu sebanyak 110 ribu mahasiswa. “Ini peningkatan luar biasa. Kami memaknai ini kepercayaan masyarakat. Ini tentunya berdampak pada peningkatan kualitas SDM dan kelembagaan bagi UIN Malang sebagai perguruan tinggi Islam dalam mencetak generasi yang ulil albab,” paparnya. (ari/day)
Sumber: