Musim 2024 Jadi Tahun Penghakiman Bagi Alpine F1 Team

Musim 2024 Jadi Tahun Penghakiman Bagi Alpine F1 Team

Alpine F1 Team--twitter.com/AlpineF1Team

MEMORANDUM - Musim 2024 menjadi tahun penghakiman bagi Alpine F1 Team dimana pada musim sebelumnya tahun 2021 menjadi awal mula era baru bagi Alpine, ketika mereka mengganti nama dari Renault.

Saat itu, CEO Lauren Rossi memasang target ambisius: bersaing secara reguler untuk podium di tahun 2024.

Tiga tahun berlalu, mimpi tersebut tampaknya pupus. Alih-alih menjadi tahun pembuktian, 2024 menjadi tahun penghakiman bagi Alpine. Performa buruk di Grand Prix Bahrain membuka tabir krisis yang membelit di tim.

Meskipun prediksi menempatkan Alpine di papan bawah, performa mereka di sirkuit jauh lebih buruk dari perkiraan.

Esteban Ocon dan Pierre Gasly gagal lolos dari Q1 dan memulai balapan dari posisi paling buncit. Di balapan, mereka hanya mampu finis di urutan 17 dan 18.

Tidak berhenti di situ. Mobil A524 mereka terbukti memiliki banyak kekurangan. Kelebihan berat 11 kg dari batas minimum membuat mobil lamban dan sulit dikendalikan.

Hal ini diperparah dengan desain suspensi yang tidak optimal dan downforce yang kurang.

Masalah Alpine tidak hanya terletak pada performa mobil. Keputusan tim untuk mengembangkan mesin Renault secara ugal-ugalan tanpa memedulikan keandalan menjadi bumerang. Mesin Alpine sekarang menjadi yang terlemah di grid.

Selain itu, Alpine masih dihantui warisan buruk dari era kepemimpinan Lauren Rossi. Keputusan Rossi yang memecat Cyril Abiteboul, Marcin Budkowski, dan Alain Prost, serta blunder transfer Oscar Piastri dan Fernando Alonso, masih membekas di tim.

Menyadari krisis internal, Alpine menunjuk Bruno Famin sebagai tim prinsipal baru. Famin tidak peduli dengan target ambisius Rossi, dia fokus pada membangun tim yang solid dan berkembang secara konsisten.

Targetnya adalah 2026, di mana dia ingin mengulang semuanya dari nol dan membangun fondasi yang kuat.

Dia meniru strategi McLaren dengan memecah jabatan direktur teknis menjadi tiga bagian dan mencopot Mat Harman dan Dirk The Bear.

Apakah strategi Famin akan berhasil? tentu Hanya waktu yang bisa menjawabnya. Jika Alpine tidak melakukan perombakan besar-besaran dan meningkatkan kualitas internal, peluang mereka untuk bangkit masih kecil.

Namun, jika mereka kalah dari tim seperti Williams, Haas, atau Alfa Romeo, Alpine akan semakin terpuruk dan dipertanyakan kredibilitasnya sebagai tim pabrikan. (mg20)

Sumber: