RSUD dr Iskak Terima Rujukan Pasien Bayi Kembar Siam
dr Kasil Rokhmad bersama tim operasi kembar siam.-Biro Tulungagung-
TULUNGAGUNG, MEMORANDUM - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Iskak TULUNGAGUNG menerima pasien bayi kembar siam berusia tujuh hari berjenis kelamin laki-laki pada Selasa 23 April 2024.
Bayi tersebut merupakan pasien rujukan dari RS Bhayangkara TULUNGAGUNG, yang dilahirkan secara operasi cesar pada 17 April 2024 lalu.
Plt Direktur RSUD dr Iskak TULUNGAGUNG, Kasil Rokhmad menyampaikan, sebelum menerima pasien ini, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan tim kembar siam RS Dr Soetomo Surabaya, kemudian diputuskan untuk menerima rujukan pasien kembar siam tersebut untuk dipersiapkan menjalani operasi pemisahan ketika si bayi berusia minimal 8 bulan.
"Kemudian saat bayi ini lahir, kami berkoordinasi dan membentuk tim dan di bawah konsultasi dengan Tim Kembar Siam RS Dr Sutomo Surabaya. Arahan mereka discreening mendalam, kita pastikan saturasi bayi dan jantungnya tidak ada kelainan. Ini dari Sutomo dirawat di RS Dr Iskak," terangnya.
BACA JUGA:RSUD dr Iskak Jadi Rumah Sakit Daerah Pertama Didik Dokter Subspesialis Intervensi Jantung
Kasil menjelaskan, pihaknya kemudian membentuk tim khusus yang dipimpin oleh ketua tim, dr Zuhrotul Aini dan beranggotakan puluhan dokter spesialis dan perawat hingga apoteker serta tenaga penunjang lainnya guna memastikan bayi kembar siam ini dalam kondisi baik dan bisa menjalani prosedur operasi pemisahan bayi kembar siam.
"Jumlah tim ada banyak, ada dokter, perawat, dokter anak, bedah anak, dokter plastik, dokter anastesi, dokter spesial radiologi dan mikrobiologi, paket perawat dan apoteker dan gizi, ada SKnya," tuturnya.
Terpisah, dr Zuhrotul Aini mengatakan, saat ini kondisi kedua bayi dempet bagian pantat itu sehat dan baik.
Hal tersebut ditandai dengan konsumsi ASI kepada keduanya yang sudah mencapai 5 CC seperti bayi normal.
BACA JUGA:Jelang Ramadan, Plt Direktur RSUD dr Iskak Ziarahi Puluhan Makam Mr X
Dokter Aini merinci, bayi lahir dalam kondisi yang sehat dan dalam usia kandungan yang cukup. Kemudian berat badan saat lahirnya 5,9 kilogram untuk dua bayi.
Pihaknya memastikan, metabolisme keduanya sampai saat ini berjalan baik. Artinya asupan makanan baik dan feses juga sesuai dengan seusianya.
"Keduanya, secara fisik diketahui bahwa kepala dada dan perut itu normal, artinya tidak menempel. Yang menempel hanya di bagian pantat, sehingga organ yang jadi perhatian kami di bagian anus dan genital. Untuk kaki dan tangan lengkap, namun kondisinya anus yang tunggal dan kemudian penisnya satu dan testis ada dua yang utuh, dan dua lainnya tidak terbentuk dengan baik. Sampai saat ini bayi dalam hal outputnya alhamdulillah masih bisa berjalan dengan baik dan sudah bisa minum ASI 5 CC, BAB dan BAK-nya sudah baik," ungkap Aini.
Aini mengakui, ke depan pihaknya juga memikirkan perihal tumbuh kembang bayi sesuai dengan tahapan usianya. Misal ketika memasuki usia sudah selayaknya bisa tengkurap, merangkak dan lain-lain.
BACA JUGA:RSUD dr Iskak Tulungagung Raih Bintang 5 Top Digital Awards 2023
"Ya tentu saja, ketika masuk usai sekian bulan harus sudah murep, kemudian usia sekian bulan harus sudah merangkak, ini juga akan kita pikirkan," jelasnya.
Sementara itu, anggota tim penanganan kembar siam sekaligus Dokter Bedah Anak RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Ririt Tripitaka mengatakan, kasus kembar siam merupakan kasus langka dengan perbandingan 1 dibanding 250 ribu kelahiran hidup.
Kembar siam dempet pantat seperti ini merupakan kembar siam yang bisa dipisahkan. Namun untuk prosesnya butuh persiapan matang dan panjang.
"Kasus kembar siam ini kasus jarang, 1 banding 250 ribu kelahiran hidup, karena sel pembuahan gagal memisah, sehingga jadi kembar siam. Ada kembar siam paling sering dempet di dada, perut dan bokong, dan yang jarang di kepala," urainya.
BACA JUGA:Mensos Tri Rismaharini Kunjungi Tulungagung, Pantau Operasi Katarak Gratis di RSUD dr Iskak
Sebelum sampai pada proses pemisahan, pihaknya terus berupaya mempersiapkan kondisi keduanya agar tetap dalam keadaan sehat dan baik.
Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah kondisi perut bayi yang kembung, mengingat hanya memiliki satu anus saja. Sedangkan keduanya memiliki usus dan pencernaan yang lengkap kecuali bagian anus.
"Kasus seperti ini yang dikhawatirkan itu anaknya kembung. Takutnya kalau kembung akan menular dan bisa saling berpengaruh," pungkasnya.(fir/mad)
Sumber: