Minta Diantar, Motor Korban Dirampas

Minta Diantar, Motor Korban Dirampas

SURABAYA - Anggota Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya melibas komplotan begal yang tidak segan-segan menghajar korbannya. Mereka adalah Mahrus Sobir (24), warga Jalan Wonokusumo Jaya Gang 16 dan Alianto (24), warga Jalan Wonokusumo Jaya Gang 7. Sedangkan seorang pelaku berinisial HD berhasil melarikan diri. Dalam aksinya, ketiga begal itu mencari sasaran dengan mengendarai satu motor dengan cara mobile (keliling). Korban terakhir yang dikerjai komplotan ini yakni Fajar, yang berboncengan dengan temannya mengendarai motor Honda Beat L 5089 PT, di Jalan Sidomulyo. Mendapatkan sasaran empuk, mereka lalu menghentikan laju motor Fajar, yang rumahnya tidak jauh dari lokasi . "Tersangka menggunakan modus lama. Setelah dihentikan, seorang tersangka meminta tolong untuk diantarkan ke suatu tempat," kata Kanitresmob Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Bima Sakti, Minggu (10/2). Korban yang tidak curiga selanjutnya menuruti keinginan tersangka karena merasa kasihan. Namun di tengah perjalanan, kedua korban dipaksa turun dan menyerahkan motornya ke tersangka. "Korban tentu saja menolak tapi langsung dihajar oleh ketiga begal tersebut," lanjut Bima. Setelah mendapati korban tidak berdaya dan mengalami luka parah, komplotan begal ini bergegas kabur dengan menggondol motor korban. "ketiga begal ini memang dikenal sadis dan tidak segan-segan melukai korbannya jika tidak mau menyerahkan motornya," imbuh Bima. Setelah kejadian, korban melaporkan peristiwa yang menimpanya ke Mapolrestabes Surabaya. "Tidak butuh waktu lama untuk mengamankan tersangka. Keduanya kami amankan di rumahnya masing-masing. Satu pelaku berhasil melarikan diri, ketika kami mendatangi rumahnya," tandas Bima. Dari hasil pemeriksaan terungkap, kedua tersangka mengaku jika aksi perampasan itu baru kali pertama dilakukan, lantaran membutuhkan biaya untuk kebutuhan hidup. "Meski mengaku sekali beraksi itu pegakuan mereka. Kami masih mengembangkan kasusnya dan mencari laporan korban lainnya," pungkas Bima. (fdn/nov)

Sumber: