Fenomena Childfree, Pilihan Hidup yang Menuai Pro dan Kontra

Fenomena Childfree, Pilihan Hidup yang Menuai Pro dan Kontra

Fenomena Childfree, di mana pasangan menentukan untuk tidak punya anak, makin banyak diperbincangkan dalam masyarakat modern. --canva

MEMORANDUM - Fenomena Childfree, di mana pasangan menentukan untuk tidak punya anak, makin banyak diperbincangkan dalam masyarakat modern.

Ini merupakan pilihan hidup yang bisa didasarkan pada berbagai faktor, seperti kekhawatiran tentang tanggung jawab mengasuh anak, kondisi keuangan, dan preferensi pribadi.

Ada beberapa argumen yang mendukung dan menentang pilihan Childfree. Pro Childfree berpendapat bahwa tanpa anak, pasangan bisa lebih leluasa secara finansial dan memiliki lebih banyak waktu untuk mengejar karier atau minat pribadi.

Mereka juga berpendapat bahwa kebebasan dalam memilih gaya hidup adalah hal yang berharga.

Di sisi lain, kontra Childfree menganggap bahwa memilih untuk tidak punya anak bisa dianggap egois dan melupakan tujuan utama menikah menurut pandangan masyarakat.

BACA JUGA:Tips untuk Kamu yang Ingin Melakukan Sleep Call dengan Pasangan

BACA JUGA:Hubungan dengan Pasangan Sudah di Ujung Tanduk? 6 Tips untuk Menyelamatkannya!

Mereka juga mengatakan bahwa menolak memiliki anak bisa dianggap sebagai pelanggaran terhadap kewajiban sebagai orang tua dan pasangan.

Dari perspektif hukum Islam, keputusan untuk tidak memiliki anak dianggap tidak mempengaruhi status pernikahan.

Artinya, pasangan dapat mengubah keputusan mereka kapan pun mereka mau, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi mereka.

Dari sudut pandang utilitarianisme dan eksistensialisme, Childfree dianggap dapat diterima karena mempertimbangkan kepentingan orang lain dan merupakan hak asasi manusia untuk membuat pilihan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan individu.

Meskipun pada awalnya Childfree terasa asing, kini semakin banyak dibicarakan.
Ini adalah pilihan hidup yang harus disesuaikan dengan keinginan dan keadaan pasangan yang bersangkutan. (mg17)

Sumber: