Jelang Lebaran, Pj Wali Kota Mojokerto Sidak Harga Pangan
Pj Wali Kota saat sidak harga pangan dan mamin-Biro Mojo-
MOJOKERTO, MEMORANDUM - Pj Wali Kota MOJOKERTO Moch Ali Kuncoro menggelar inspeksi mendadak (sidak) harga pangan dan mamin di sejumlah toko dan pasar tradisional, Senin 1 April 2024. sidak dilakukan untuk memantau harga kebutuhan pokok serta memastikan makanan minuman (mamin) yang dijual di sejumlah swalayan layak untuk dikomsumsi.
Pj Wali Kota Moch Ali Kuncoro mengatakan, sasaran sidak di Pasar Tanjung Anyar kali ini adalah harga dan kualitas daging premium ataupun medium. Harga dan kualitas beras premium dan medium. Serta aneka camilan ringan yang biasa dikonsumsi masyarakat ketika lebaran.
“Semua ini kami lakukan sebagai bagian dari upaya untuk memenuhi hak atas konsumen, konsumen kami lindungi dan masyarakat kami pastikan agar segala kebutuhannya baik harga dan kualitas barang sesuai dengan apa yang telah ditentukan,” lata Moch Ali Kuncoro di sela-sela sidak.
Ia menerangkan bahwa untuk harga daging dan beras masih sesuai dengan ketentuan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dimana Harga beras medium berada di harga Rp 10.900/kg. sedangkan harga beras premium kelas II berada di harga Rp 13.900/kg. Sedangkan harga beras premium kelas I berada di harga Rp 14.900/kg.
BACA JUGA:Permudah Pengadaan Barang dan Jasa, Pemkot Mojokerto Sosialisasikan e-Purchasing
Harga daging premium di angka Rp 130 ribu, untuk harga beras sudah sesuai ketentuan. Untuk beras premium maupun medium masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET), namun untuk yang medium tadi kami lihat harganya pas di Rp 10.900,” ungkap Mas Pj. Menerangkan hasil sidak di Pasar Tanjung Anyar.
Sementara, sidak yang menyasar Sanrio adalah untuk memastikan produk tidak ada yang kedaluwarsa. “Pertama, kami pastikan jajanan-jajanan yang dibutuhkan masyarakat untuk merayakan idul fitri. " "Setelah kami cek sudah tidak ada barang yang expired,” jelas Ali Kuncoro.
Hanya ditemukan sedikit jajanan yang diindikasi, belum pasti karena harus uji lab lebih lanjut. Yakni diindikasi mengandung boraks. Sementara yang di Superindo ini semua hasil survei, sampling, aman semua,” sambungnya.
Produk terindikasi mengandung boraks itu ditemukan pada produk krupuk rambak dan ceker ayam. Merespon hal ini, Ali Kuncoro mengaku tidak bisa serta merta menarik produk dari edaran, karena belum absah dipastikan mengandung boraks.(war)
Sumber: