Dinkes Tulungagung Bersama BPOM Sidak Jajanan: Temukan 3 Takjil Mengandung Formalin
Petugas Dinkes Kabupaten Tulungagung memeriksa sampel takjil yang dijual bebas oleh masyarakat pada Ramadan 1445 H.-Biro Tulungagung-
TULUNGAGUNG, MEMORANDUM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kediri usai menggelar sidak kandungan takjil yang dijual bebas oleh masyarakat pada Ramadan 1445 H.
BACA JUGA:Dinkes Tulungagung Pastikan Operasional Puskesmas Kota di Lokasi Baru
Ketika di lokasi para penjual takjil di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Tulungagung, ada sekitar 20 sampel takjil yang diuji kandungannya. Hasilnya, didapati 3 takjil mengandung rodamin B dan formalin.
BACA JUGA:Dinkes Tulungagung Ajak Masyarakat Kurangi Potensi Keracunan Makanan
Dikatakan oleh Apoteker Ahli Madya Dinkes Tulungagung, Rinta Anantasari, takjil yang diambil di antaranya adalah kerupuk, sirup, serta aneka lauk pauk.
BACA JUGA:Dinkes Tulungagung Siapkan 5.000 Vaksin Hepatitis B untuk Nakes
"Yang kami sasar pedagang penjual takjil yang mencurigakan," ujarnya, Rabu 27 Maret 2024.
BACA JUGA:Dinkes Tulungagung Gelar Bimtek Program Kesehatan Ibu dan Anak
Rinta menyebut, dari hasil uji cepat kandungan takjil tersebut, didapati dua kerupuk mengandung rodamin B, dan sampel bekicot mengandung formalin.
BACA JUGA:Dinkes Tulungagung Uji Sampling Takjil dan Jajanan Berbahaya
Dijelaskan Rinta, rodamin B merupakan pewarna tekstil yang dilarang digunakan untuk pewarna makanan. Sedangkan formalin merupakan pengawet yang tidak boleh ada dalam makanan.
BACA JUGA:Kabar Vaksin Kedaluwarsa, Ini Penjelasan Dinkes Tulungagung
Pasca temuan ini, pihak Dinkes Tulungagung akan melakukan tindak lanjut dengan memberikan edukasi kepada pedagang takjil dan produsennya.
BACA JUGA:Cegah Penyebaran Cikungunya, Dinkes Tulungagung Lakukan Fogging
"Jika makanan yang mengandung bahan berbahaya memiliki izin PIRT, kami pasti akan melakukan tindak lanjut ke produsen tersebut," tuturnya.
BACA JUGA:Jelang Nataru, Dinkes Tulungagung Temukan Makanan Berbahaya Beredar
Sementara Perwakilan BPOM Kediri, Andreas Jaya Hadikusuma mengungkapkan, metode pemeriksaan takjil di Tulungagung menggunakan test kit atau uji cepat.
BACA JUGA:Leptospirosis Makan Korban, Dinkes Tulungagung Minta Warga Jaga Kebersihan
Pengujian ini bersifat kualitatif atau hanya mampu menunjukan kandungan makanan tersebut.
BACA JUGA:Dinkes Tulungagung Maksimalkan Persiapan Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022
"Test kit tidak bisa menentukan kadar kandungan dan hanya bisa mendeteksi jenis kandungan di dalam makanan," pungkasnya. (*)
Sumber: