Catatan Bersama Abah Dahlan ke Tanah Suci (4) - Masjid Al-Ghamamah

Catatan Bersama Abah Dahlan ke Tanah Suci (4) - Masjid Al-Ghamamah

Suasana siang hari di Masjid Ghamamah, (kiri) Pemred memorandumhajiumrah.com di depan pintu masuk Masjid Al-Ghamamah--

Oleh : Choirul Shodiq


Minggu lalu, ketika saya keluar dari hotel pergi ke masjid Nabawi, ada suasana berbeda. Saya melihat ada tongkrongan jip polisi di depan masjid Al-Ghamamah.

Ada apa ?

Ternyata menurut Mas Bajuri, direktur trevel Bakkah, ada peristiwa yang sempat viral.

Mas Bajuri, ini adalah direktur travel Bakkah yang membawa rombongan Memorandum umrah tahun ini. Ia menyebut saat itu, ada sejumlah jamaah tengah melakukan ritual keagamaan.

Sangat aktraktif. Mengundang banyak orang ingin tahu. Karuan saja membuat pengamanan sekarang diperketat.

Sejak saat itu, pintu masjid Al-Ghamamah ditutup. Tidak terkecuali, siang atau malam. Namun jamaah masih tetap bisa shalat di teras masjid.

Anda tentunya sudah mengenal masjid Al-Ghamamah, dari tarikh, dan buku bacaan lainnya. Sebelum berdiri bangunan masjid, tempat tersebut adalah tanah lapang, kosong.

Di tanah kosong inilah Rasulullah, melakukan shalat istisqa' atau shalat minta hujan.

Saat itu penduduk kota Madinah, dan sekitarnya  mengalami kekeringan. Banyak hewan mati, dan pepohonan juga layu.

Masyarakat meminta kepada Rasulullah, untuk berdoa, agar Allah menurunkan hujan. Rasulullah lalu mengajak ummat muslim untuk melakukan shalat istisqa'

Rasulullah memimpin shalat  di tempat tersebut. Sambil melipat surbannya di bagian kanan, ditaruh di bagian kiri, Rasulullah bedoa.

Tidak lama kemudian datang awan memayungi kota Madinah. Disusul kemudian hujan turun menyegarkan tanah kota Madinah, yang semula kering.


Dahlan Iskan dan Choirul Shodiq--

Tempat itu sekarang ditandai dengan bangunan masjid Al-Ghamamah. Aritinya Ghamamah adalah awan atau mendung.

BACA JUGA:Catatan Bersama Dahlan Iskan ke Tanah Suci (3) - Baiat Pertama

BACA JUGA:Catatan Bersama Dahlan Iskan ke Tanah Suci (2) - Saqifah Bani Saidah


Selain Rasulullah pernah melakukan shalat istisqa' juga melaksanakan shalai Ied Fitri, dan Ied Adha. Saat itu dilaksanakan pada tahun ke dua hijriyah.

Tanah kosong itu sekarang ditandai dengan bangunan masjid oleh khalifah Umar bin Abdul Azis. Direnovasi kembali untuk terakhir kalinya oleh Raja Fahd.

Di seputar masjid Al-Ghamamah, sekarang banyak dibangun tempat istirahat. Ada beberapa "baduk" (sebuah pagar kecil setinggi paha yang berada di teras rumah yang sering digunakan sebagai tempat berkumpul atau duduk-duduk- Bahasa Jawa)  yang tertata dengan apik.

Sore hari sebelumnya, saya, dan Abah Dahlan, serta Bajuri, juga Ahmad, menejer HRD Memorandum, jalan jalan. Dari utara masjid Nabawi, kami juga juga menjumpai hal yang sama.

Di kawasan itu juga banyak dibangun kedai. Untuk menyimbulkan banyak negara di tempat itu, ada kedai dari Turkiye, Indonesia, dan beberapa kedai dari negara lainnya.

Yang selera makanan khas Arab, Turkiye, dan lainnya ada semua. Bagi jamaah Indonesia, bisa beli tahu isi, tempe menjos, dan ote ote pun tersedia di kedai Indonesia.

Jamaah bisa pesan makanan di kedai kedai sekitarnya. Lalu disantap ramai ramai bersama keluarga di tempat peristirahatan tersebut.

Abah Dahlan di kesempatan itu sering memuji penataan kota Madinah sekarang. Bahkan ia menyarankan walikota atau bupati, jika umrah menyempatkan melihat pembangunan di kota suci tersebut.

Silakan berkunjung melaksanakan ibadah, sambil melakukan studi banding.

Selamat menikmati.(Bersambung)

Sumber: