Anggota Komisi I DPR RI Slamet Ariyadi: Waspada Jejak Digital, Kunci Sukses Karir Masa Depan Kita

Anggota Komisi I DPR RI Slamet Ariyadi: Waspada Jejak Digital, Kunci Sukses Karir Masa Depan Kita

Anggota Komisi I DPR RI Slamet Ariyadi menjadi narasumber dalam Webinar Literasi Digital yang digelar Kementerian Kominfo melalui Ditjen APTIKA dengan Komisi I DPR RI.-Istimewa-

JAKARTA, MEMORANDUM - Anggota Komisi I DPR RI Slamet Ariyadi, dalam Webinar Literasi Digital dengan tema “Waspada Jejak Digital untuk Karir Masa Depan Kita” mengatakan bahwa, salah satu alasan webinar ini dilaksanakan adalah untuk mendapatkan wawasan baru tentang literasi dalam berdigital agar dapat menjadi pedoman dalam penggunaan media sosial yang baik, dan juga dampak dari penggunaan media sosial terhadap rekam jejak digital.

“Digitalisasi bukanlah hal baru dalam kehidupan kita sehari-hari. Tentunya, literasi digital menjadi hal yang sangat penting, terutama bagi rekam jejak digital yang akan sangat berpengaruh pada karir masa depan setiap orang,” ucap Slamet Ariyadi, Rabu, 20 Maret 2024.

BACA JUGA:Anggota Komisi I DPR RI Slamet Ariyadi: Mari Wujudkan Bisnis Online Yang Aman Dan Nyaman

“Jejak digital dari penggunaan media sosial yang kita lakukan akan selalu ada dan tidak akan bisa lepas dari kita, baik saat ini, maupun di masa depan,” tambahnya.

“Oleh karena itu, kita semua harus bijak dalam menggunakan sosial media, agar nantinya tidak akan meninggalkan jejak digital yang negatif, yang tentunya akan sangat merugikan karir kita di masa depan nanti,” sambung Slamet Ariyadi.

Sementara itu, Guru Besar Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS), Widodo Muktiyo, mengatakan bahwa pada era digital seperti saat ini komunikasi menjadi hal yang sangat penting, dan perilaku dalam berkomunikasi akan selalu meninggalkan jejak.

“Pada era digital seperti saat ini, pola perilaku komunikasi kita akan selalu meninggalkan jejak. Jejak tersebutlah yang akan menentukan karir kita di masa depan,” ucap Widodo.

“Dulu, proses rekrutmen hanya akan mengandalkan rekam jejak yang berasal dari surat keterangan berkelakuan baik dari kepolisian. Namun, pada saat ini para HRD perusahaan juga akan melihat rekam jejak digital para calon pegawai melalui media sosial,” tambah Widodo.

“Oleh karena itu, kesopanan dan integritas kita dalam berdigital sangat dituntut pada saat ini, terutama untuk generasi muda yang masih ingin mengembangkan karirnya. Jangan sampai karir masa depan hancur hanya karena ada rekam jejak digital negatif, akibat tidak bijak dalam penggunaan media digital,” pungkas Widodo.

Hobairi, selaku pegiat media sosial (medsos) juga mengatakan bahwa media sosial merupakan personal branding yang dapat berguna untuk karir masa depan.

“Oleh karena itu, penggunaan media sosial haruslah bijak, sehingga nantinya akan memberikan rekam jejak yang positif dan berguna pada saat kita ingin masuk ke dunia kerja,” sambung Hobairi.

“Jangan pernah menyebarkan informasi yang bersifat privasi ke media sosial, karena itu akan sangat berbahaya, dan dapat disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” tambah Hobairi. (*)

Sumber: