Waspada DBD, Dinkes Lamongan Imbau Masyarakat Terapkan 3M+

Waspada DBD, Dinkes Lamongan Imbau Masyarakat Terapkan 3M+

Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr. Mafidhatul Laely.--

LAMONGAN, MEMORANDUM- Pemerintah Kabupaten Lamongan imbau masyarakat untuk waspada akan kasus  Demam berdarah dengue (DBD) dengan perketat 3M+. Terlebih pada awal Maret 2024 di Lamongan curah hujan tinggi.

Intens melakukan tindakan 3M+, dengan (Menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas).

"Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan menggiatkan 3M+(Menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas).

BACA JUGA:Petugas Gabungan Amankan 5 Pasangan Mesum di Rumpon Puri Agha Lamongan

Karena kegiatan tersebut sangat efektif membunuh nyamuk dan jentiknya," tutur Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan dr. Mafidhatul Laely, di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan. Senin 18 Maret 2024.

BACA JUGA:Demokrat Berharap Khoffifah-Emil Running Pilgub, Gerindra Tunggu DPP

Imbauan tersebut, menurut dr. Fidha sapaan akrabnya, juga berdasarkan faktor penambahan kasus DBD di Kabupaten Lamongan dari Januari hingga 18 Maret 2024 ada 63 kasus (tidak ada kasus kematian). 

"Kasus DBD di Lamongan total dari Januari hingga Maret hari ini ada 63. Sedangkan pada bulan Maret mulai tanggal 1 hingga 18 ini ada 21 kasus. Dengan penggencaran penerapan 3M+ bertujuan untuk memberhentikan kasus DBD di Lamongan," ujar Fidha.

Meski demikian, kata Fidha, berdasarkan perhitungan insidens rate (IR) (jumlah kasus DBD dibagi jumlah penduduk dikalikan seratus ribu penduduk), jumlah kasus di Kabupaten Lamongan terhitung rendah pada 2023 IR 16/100.000 jumlah penduduk dan pada tahun 2024 IR 1,9/100.000 jumlah penduduk. Namun tetap harus dilakukan pencegahan dengan maksimal.

"Kasus DBD di Kabupaten Lamongan memang mengalami penurunan dari tahun 2022 tercatat ada 416 kasus, pada 2023 terdapat 193 kasus, dan semoga di tahun 2024 dapat lebih terkendali lagi dan tidak ada kasus kematian," kata dia.

Fidha kembali menjelaskan, banyaknya kasus DBD saat musim hujan bukan hanya disebabkan oleh habitat nyamuk di genangan air bersih, juga disebabkan oleh daya tahan tubuh yang menurun.

Maka dari itu masyarakat juga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan gizi saat musim penghujan tiba, agar imun tubuh tidak menurun," pungkasnya. (pul)

Sumber: