Seleksi Kaur Keuangan, Pemdes Jarakan Gandeng Universitas Negeri Malang

Seleksi Kaur Keuangan, Pemdes Jarakan Gandeng Universitas Negeri Malang

Tulungagung, memorandum.co.id - Pemerintah Desa Jarakan, Kecamatan Gondang, Tulungagung sukses menggelar seleksi Kaur keuangan secara terbuka dan transparan. Kepada memorandum.co.id, Kepala Desa Jarakan, Suad Bagyo mengatakan, dalam pelaksanaan seleksi ini pihaknya menggandeng Universitas Negeri Malang. "Tim dari Universitas Negeri Malang kita gandeng untuk membuat soal, memberikan nilai dan memberikan rangking kepada peserta test. Sedangkan panitia lokal desa sengaja tidak dilibatkan dalam proses rekruitment kemarin itu," kata Suad, Kamis (20/2/2020). Suad menjelaskan, tugas panitia lokal hanya mempersiapkan pelaksanaan test. Langkah ini dilakukan untuk menghapus stigma, jika seleksi Kaur atau perangkat di desa itu hanya formalitas semata dan selalu dijadikan ajang nepotisme golongan tertentu. “Biasanya sudah jadi rahasia umum soal titip-titipan. Makanya ini kita gelar secara transparan dan bisa dipertangggungjawabkan,” tegas dia. Oleh sebab itu, setelah ada kekosongan pejabat Kaur keuangan di desanya, Suad langsung berkoordinasi dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Jarakan dan sepakat menggelar seleksi kaur keuangan secara fair dan meminimalkan titipan. “Kita bentuk tim yang tidak ngurusi soal sama sekali. Saat tes berlangsug, ruangan harus steril dari pantia lokal. Kemudian kita umumkan ke masyarakat, ada 25 yang daftar, 18 lolos adiministrasi tapi yang datang saat tes hanya 16 orang,” terangnya. Suad berharap, hasil dari seleksi ini merupakan peserta yang memiliki kemampuan, memenuhi kualifikasi dan tidak gagap teknologi. “Kredibel, bisa bekerja dan tidak gaptek,” ucapnya. Sementara anggota tim seleksi sekaligus Wakil Dekan II Bidang Keuangan dan SDM, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang, Puji Handayati mengatakan, dalam seleksi kali ini terdapat 2 macam soal. Yakni soal pilihan ganda dan soal essay. Peserta seleksi diberi waktu 90 menit untuk menyelesaikan 50 soal pilihan ganda dan 60 menit untuk satu soal essay. “Soal essay itu hanya satu soal studi kasus yang akan mereka hadapi di lapangan nantinya,” jelasnya. Soal pilihan ganda dibagi dalam 3 variasi. Yakni soal A, B dan C. Di mana masing-masing variasi memiliki bobot soal yang sama. Kemudian peserta diminta untuk memilih lot pilihan variasi soal bagian mana yang dikerjakan. Sedangkan untuk soal essay hanya ada satu soal yang harus dikerjakan oleh masing-masing peserta menggunakan perangkat laptop. “Untuk koreksinya juga akan dilakukan peserta. Peserta yang kebagian soal A akan mengoreksi soal B. Begitu juga dengan peserta yang mendapat soal B dan C, hasilnya langsung kami umumkan saat itu juga,” tuturnya. Selanjutnya, pihaknya akan merangking nilai tertinggi hingga terendah. Kemudian peserta dengan nilai tertinggi akan bisa langsung diterima sebagai kaur keuangan. “Rangkingnya langsung keluar dan bisa dilihat secara langsung,” pungkasnya. Dan hasilnya, setelah mengerjakan soal pilihan ganda dan essay, peringkat pertama dengan nilai 109 diperoleh peserta Endah Wahyuningsih. Kemudian peringkat kedua dengan nilai 106 didapat oleh Noviana Hidayatus Solekah, dan peringkat ketiga dengan nilai 103 diperoleh Eko Ardianto. (fir/mad)

Sumber: