Konsumsi Naik, Pengusaha Diimbau Berbagi dengan Masyarakat Kurang Mampu
Ketua Kadin Surabaya H.M. Ali Affandi --
SURABAYA, MEMORANDUM - Melonjaknya harga berbagai kebutuhan pangan seperti beras dan gula di wilayah Jawa Timur, khususnya Surabaya dalam sebulan terakhir telah mengakibatkan tingkat inflasi terkerek cukup tinggi.
Data Badan Pusat Statistik Kota Surabaya menunjukkan, pada bulan Februari 2024, laju inflasi kota pahlawan tercatat mencapai 0,45%. Besaran inflasi tersebut jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu pada periode sama yang hanya mencapai 0,1%.
Ketua Kadin Surabaya H.M. Ali Affandi mengungkapkan, naiknya harga berbagai kebutuhan tersebut senantiasa terjadi disaat menjelang bulan suci Ramadan. Hal ini diakibatkan oleh naiknya konsumsi masyarakat di momen tersebut. Sehingga wajar jika terjadi kenaikan harga.
"Fenomena ini merupakan hal yang wajar karena masyarakat biasanya menyambut bulan suci dengan berbagai persiapan, termasuk persiapan makanan dan minuman untuk berbuka puasa,” sebut HM Ali Affandi.
BACA JUGA:Kadin Surabaya Dukung Pameran Memorandum Umrah Holiday Expo 2023
Ali Affandi mengingatkan para pengusaha, khususnya pebisnis muslim untuk lebih peduli terhadap kebutuhan masyarakat yang kurang mampu, terutama di bulan Ramadan.
“Bulan suci Ramadan adalah waktu yang penuh berkah dan rahmat bagi umat Muslim untuk meningkatkan ibadah dan kebaikan,” kata dia.
Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang meningkatkan spiritualitas dan kepedulian terhadap sesama.
Lanjut HM Ali Affandi, tentunya, peningkatan konsumsi ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. “Terutama bagi para pelaku usaha di Surabaya," ungkap Mas Andi.
BACA JUGA:Pemkot dan Kadin Surabaya Gelar Vaksin Merdeka, Sasar 20 Ribu Pelaku Ekonomi
Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jatim menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara ibadah dan konsumsi agar tidak melupakan esensi dari bulan Ramadan itu sendiri.(day)
Sumber: