RSUD dr Iskak Jadi Rumah Sakit Daerah Pertama Didik Dokter Subspesialis Intervensi Jantung

RSUD dr Iskak Jadi Rumah Sakit Daerah Pertama Didik Dokter Subspesialis Intervensi Jantung

Plt Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung dr Kasil Rokhmad bersama tim survey Kolegium JPDI.-Biro Tulungagung-

Menurut dr Renan saat ini pemerintah sudah berupaya menyediakan Catherization Laboratory (Cathlab) di banyak rumah sakit. Tahun ini saja ada 15 rumah sakit daerah yang telah mendapatkan bantuan Cathlab. Namun alat tersebut harus dioperasikan oleh dokter spesialis jantung yang memiliki subspesialis intervensi jantung.

BACA JUGA:RSUD dr Iskak Tulungagung Raih Golden Trophy Top BUMD Award 2023

"Pemerintah menyediakan cathlab, tapi perlu SDM yang bisa mengoperasikan, maka kami perluas tempatnya. Awalnya ada di 13 tempat. Yakni di rumah sakit universitas yang ada di Jakarta dan kota besar lainnya. Sekarang kita masuk ke RSUD. Ini (RSUD dr Iskak) jadi RSUD pertama yang mampu memberikan pendidikan kardiologi intervensi, itu ada di sini" jelasnya.

BACA JUGA:Menkes Budi Gunadi Bakal Adopsi Aplikasi PSC RSUD dr Iskak Tulungagung

Oleh sebab itu, pihaknya berupaya untuk mewujudkan cita-cita pemerintah yang ingin memberikan tindakan cepat bagi penderita serangan jantung. Yaitu dengan memanfaatkan Cathlab guna memasang ring pada pasien serangan jantung.

"Kalau pasien jantung tidak ditangani dalam 90 menit pertama maka hasilnya tidak akan maksimal. Makanya subspesialis ini sangat penting bagi pasien jantung yang harus segera diberi tindakan," urainya.

BACA JUGA:Kemenkes Ajak 36 Rumah Sakit Berguru Manajemen ke RSUD dr Iskak Tulungagung

Masih menurut dr Renan, RSUD dr Iskak Tulungagung dipilih karena selama ini memiliki catatan kesuksesan pemasangan ring jantung yang cukup tinggi. Apalagi ditunjang dengan prasarana pendukung, seperti Public Safety Center (PSC) hingga Emergency Medical Service (EMS) serta peralatan canggih lainnya.

BACA JUGA:RSUD dr Iskak Tulungagung Peroleh Top Digital Awards 2022

"Kami datang ke sini untuk menilai kesiapan. Kami datang ke sini karena kami dengar di sini RSUD itu punya jumlah kasus banyak, sehingga bisa menjadi tempat pendidikan spesialis jantung bidang kardiologi intervensi," ungkapnya.

Renan menjelaskan, untuk bisa menjadi seorang subspesialis intervensi Jantung, seorang dokter spesialis jantung harus sudah melakukan intervensi 300 kasus secara mandiri.

BACA JUGA:Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung Terima Penghargaan Tokoh Inspiratif Kesehatan

Dengan kondisi tersebut, maka pihaknya pada awal-awal ini akan menempatkan 1 orang dokter spesialis jantung terlebih dahulu untuk menimba ilmu dan mencapai intervensi target 300 kasus secara mandiri.

BACA JUGA:Miss Universe Switzerland Terpukau Medical Tourism RSUD dr Iskak

Namun dengan jumlah kasus yang ditangani oleh RSUD dr Iskak Tulungagung selama ini, pihaknya yakin dalam 9 bulan ke depan akan ada 4 dokter spesialis jantung yang bisa berguru ke RSUD dr Iskak Tulungagung.

Sumber: