Kematangan Psikologis Caleg dan Implikasinya terhadap Kinerja

Kematangan Psikologis Caleg dan Implikasinya terhadap Kinerja

Psikolog dari Lembaga Psikologi Dr Soetomo Surabaya, Antony. --

SURABAYA, MEMORANDUM-Psikolog dari Lembaga Psikologi Dr Soetomo Surabaya, Antony, mengemukakan bahwa terdapat hubungan erat antara kematangan psikologis dan kinerja caleg terpilih. Kematangan psikologis didefinisikan sebagai hasil dari proses pertumbuhan dan perkembangan individu yang berlangsung bertahap, dan memunculkan kepribadian yang utuh. 

"Kematangan psikologis merupakan hasil proses pertumbuhan dan perkembangan individu yang berlangsung bertahap hingga memunculkan kepribadian dalam diri individu itu sendiri. Kematangan adalah terlaksananya dengan baik tugas-tugas pertumbuhan dan perkembangan seseorang menuju struktur tingkah laku yang lebih tinggi, " kata Antony kepada Memorandum. 

BACA JUGA:Puluhan Anak PAUD Ramaikan Program Polsanak di Polsek Karangrejo

Sehingga menurutnya kematangan psikologis caleg yang terpilih memiliki hubungan dengan bagaimana mereka bersikap setelah lolos.

BACA JUGA:Cegah TPPO, Imigrasi Malang Gandeng Desa Binaan dan Berikan Sosialisasi Kepada Masyarakat

"Ada hubungannya dengan kematangan psikologis pribadi dari masing- masing caleg yang terpilih. Dan kematangan adalah hasil proses pertumbuhan dan perkembangan individu yang berlangsung bertahap hingga memunculkan kepribadian dalam diri individu itu sendiri, " paparnya. 

Menurut Antony, individu dengan kematangan diri (self maturity) tinggi memiliki ciri-ciri antara lain berjuang demi mencapai masa depan, berani mengambil risiko dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan, memiliki dedikasi tinggi dan fokus dalam menyelesaikan tugas, mandiri dan berkomitmen. 

"Kematangan diri (self maturity) merupakan kemampuan individu dalam mengaktualisasikan dirinya yang ditandai dengan pribadi yang selalu berjuang demi mencapai masa depan, berani, tekun, mandiri dan berkomitmen terhadap apa yang menjadi tanggung jawabnya, " paparnya. 

Kematangan psikologis juga erat kaitannya dengan empati, kepedulian, dan kemampuan merasakan penderitaan orang lain. Caleg yang memiliki kematangan psikologis tinggi akan lebih mampu memahami kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang diwakilinya.

"Jadi caleg yang memiliki kematangan psikologis tentu akan memiliki empati, peduli dan bisa merasakan penderitaan orang lain. Sehingga aspirasi atau keinginan kuat dari masyarakat yang disampaikan kepada caleg terpilih bisa tersalurkan dalam bentuk pernyataan sikap, pendapat, harapan, kritikan, masukan dan saran terkait dengan tugas, fungsi dan kewenangan DPR, " pungkasnya. (alf)

Sumber: