Beredar Video Siswa SMP Pukul Teman di Kota Malang, Ini Kata Polisi

Beredar Video Siswa SMP Pukul Teman di Kota Malang, Ini Kata Polisi

Kas Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdianto--

MALANG, MEMORANDUM - Beredar luas video aksi pemukulan, diduga masih berusia remaja. Ironisnya,
semuanya masih menggunakan seragam sekolah pramuka.

Dari lokasi yang terlihat di video, diduga peristiwa terjadi di kawasan hukum Polsek Sukun Kota Malang.

Hal itu sebagaimana dibenarkan Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdianto, saat dikonfirmasi, Sabtu 02 Maret 2024.

"Peristiwa seperti yang ada di video itu, benar adanya. Terjadi pemukulan antar siswa. Mereka berasal dari satu sekolah yang sama,"' terang Ipda Yudi, saat dikonfirnasi, Sabtu 02 Maret 2024.

Yudi menambahkan, antara korban (A) dan terduga pelaku (N) adalah, siswa salah satu SMP di Kecamatan Sukun, Kota Malang. Semuanya, masih berada di kelas 7 dari sekolah tersebut.

BACA JUGA:14 Hari Operasi Keselamatan, Polresta Malang Kota Optimalkan Mobil Incar

BACA JUGA:Satgas Pangan Polresta Malang Kota, Sidak Sejumlah Pasar


"Peristiwa terjadi hari Jumat 01 Maret di kawasan Janti, Kota Malang. Tidak jauh dari sekolah tempat mereka belajar. Saat itu, sedang akan ke tempat sholat Jumat," lanjutnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, kejadian tersebut diduga berawal dari salah paham antara kedua belah pihak. Diduga, korban sempat bercerita atau menuduh, jika, terduga pelaku sempat memukul saksi (M).

"Kemudian terduga pelaku minta klarifikasi. Dan terjadilah cek cok mulut yang berakhir dengan pemukulan. Akibatnya, korban mengalami luka pada pelipis pipi wajah," lanjutnya.

Kasus tersebut, selanjutnya ditangani Unit PPA Polresta Malang Kota. Mengingat, semuanya masih berusia di bawah umur.

Sementara itu, Kepala sekolah tersebut, Kukuh Dartono membenarkan peristiwa itu. Mereka adalah benar para anak didiknya. Untuk itu, hal tersebut akan menjadi evaluasinya.

BACA JUGA:Viral Video Penampakan Kuyang di Bogor, Ini Faktanya

"Benar, mereka anak didik kami. Dan ini menjadi evaluasi kami. Akan ditindak sesuai aturan sekolah. Termasuk, pembinaan secara individu, pada korban. Kemudian mediasi dengan orangtua. Serta  pembinaan secara klasikal,  kepada seluruh siswa," terangnya.

Ia menambahkan, peristiwa itu, terjadi menjelang pelaksanaan Sholat Jumat. Karena di sekolahnya belum ada sarana itu, sehingga harus ke luar sekolah, kalau Jumatan.

Disinggung apakah perundungan atau masalah pribadi, Kasek menjelaskan jika hal tesebut sudah dalam penanganan Kepolisian. (edr)

Sumber: