Pamit Istri Jala Ikan di Rolag Wedok, Warga Ngagel Pulang Jadi Mayat

Pamit Istri Jala Ikan di Rolag Wedok,  Warga Ngagel Pulang Jadi Mayat

Petugas mengevakuasi jenazah Dedi Sudarmadi ke ambulans.--

SURABAYA, MEMORANDUM-Pamit kepada istri menjala ikan, Dedi Sudarmadi (40), pulang jadi mayat di Sungai Kalimas atau yang biasa dikenal Rolag Wedok Jalan Ngagel, Rabu, 28 Februari 2024 sekitar pukul 07.48. 

Mayatnya ditemukan Nasihah (36), istri korban dan anak serta adik iparnya, Syarifudin alias Arif (30), mengambang di sungai. Tubuhnya terlilit tali jalanya sendiri. Ada dugaan korban tepeleset sebelum akhirnya meregang nyawa. 

"Saya dan istrinya yang menemukan jenazahnya tenggelam di sungai itu," kata Arif saat ditemui di rumah duka Jalan Ngagel Baru. 

BACA JUGA:Munculkan Talenta Baru Dangdut, Memorandum dan PAMDI Gelar Festival

Arif mengungkapkan, sebelum ditemukan meregang nyawa korban memang pamit kepada istrinya untuk menjala ikan dengan mengendarai motor Honda Beat pada Senin (26/2) sekitar pukul 03.00. "Tapi korban tidak ngomong mau menjala ikan di mana," ungkap dia.

BACA JUGA:Stok Bahan Pangan di Surabaya Aman hingga Hari Raya Idul Fitri 2024

Ternyata, usai pamit itu Dedi tidak pulang-pulang hingga Rabu (28/2). Kemudian istrinya Nasihah bersama dengannya berusaha mencari keberadaannya. Namun bingung karena korban menjala ikan di mana. 

Kemudian mencari informasi kepada tetangga dan rekan-rekannya. Ternyata, ada yang memberi informasi bila ada yang melihat korban menjala ikan di Rolag Wedok. "Katanya tetangga itu melihat korban menjala ikan, tapi belum mahir," ujar Arif. 

Berbekal informasi itu, Arif membonceng Nasihah dan anaknya yang masih berusia 5 tahun menuju ke Rolag Wedok. Sampai tujuan lalu menyisir sungai dan sempat bertemu dengan seseorang yang sedang mengambil air di dekat benda mengapung. 

Kemudian Arif mengamati benda mengapung itu dan lama-lama benda terlihat timbul ke permukaan. Ternyata, benda itu jenazah Dedi. Ia melihat tidak ada ikan di lokasi, kemungkinan korban baru datang dan belum dapat ikan. "Orang yang ambil air itu tidak tahu kalau yang mengambang adalah mayat korban," beber Arif.

Tak lama, istrinya Nasihah yang melihat jenazah mengapung tersebut langsung menangis. Untuk memastikannya, Arif kemudian minta bantuan kepada warga sekitar, tapi tidak ada yang mau untuk mengevakuasi.

Hingga akhirnya, datang dua orang selanjutnya turun dan menyeretnya ke pinggir. Selanjutnya, datang petugas BPBD ke lokasi kejadian dan minta bantuan melalui Command Center 112. 

Jenazahnya lalu dibawa ke pinggir sisi utara dengan ditutupi terpal yang diikat tali untuk memudahkan petugas mengevakuasinya. 

Usai diidentifikasi petugas Inafis Polrestabes Surabaya lalu jenazah Dedi dibawa ke RSUD dr Soetomo menggunakan ambulans untuk divisum. "Saya melihat tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Saya melihat tubuhnya terlilit tali jalanya sendiri. Ada dugaan terpeleset dan jatuh terlilit jala saat jatuh," jelas Arif.

Sumber: