Pamit Mau Mati

Pamit Mau Mati

Ayah korban--

"Kata ustaznya, anak sebayanya saat ada selawatan main sendiri. Tapi SA beda, justru tertarik dengan rebana. Waktu pemain rebana istirahat terus ngomong Mas boleh pinjam gak, nyilih po'o (pinjam dong)," ucapnya.

Meskipun merasa kehilangan atas kematian anak pertamanya, Jaka dan istrinya mengaku sudah ikhlas atas musibah yang menimpa keluarganya. “Kita sudah menerima, memang ini sudah takdirnya. Saya tidak menyalahkan siapa-siapa memang sudah waktunya," tutupnya.

Sedangkan Ceria Romantika, ibu kandung SA mengungkapkan bahwa anaknya sangat dekat dengannya. Bahkan sebelum SA meninggal, sempat pamit ke dirinya kalau mau mati.

"Itu waktu siangnya mau berangkat ke rumah Sukomanunggal. Anaknya sempat ngomong Ma aku mau mati. Apa sih, jawab saya. Lalu dijawab temen (beneran) Ma," kata Ceria saat menirukan omongan SA.

Ibu tiga anak ini menceritakan bahwa sempat ada mimpi sekitar 2 minggu lalu melihat ada mayat laki-laki sedang dimandikan. "Ya tidak kepikiran ke anak. Saat itu yang dimandikan cowok, ya gak kepikiran ke anak terus saya terbangun," jelasnya.

Malam sebelum anaknya dinyatakan hilang pada pukul 00.00, menurut Ceria, SA sempat mengigau dan bilang napasnya sesak dan kemudian terbangun.(rid/nov)

Sumber: