Khofifah-Emil Realisasikan Jatim Akses untuk Kesejahteraan

Khofifah-Emil Realisasikan Jatim Akses untuk Kesejahteraan

Surabaya, Memorandum.co.id - Setahun kepemimpinan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak menakhodai Pemerintah Provinsi Jawa Timur banyak terobosan serta gagasan hingga implementasi program terbangun dengan baik. Sinergi dengan pemerintah pusat lewat kementerian, lembaga vertikal, maupun horizontal terus dijaga oleh kedua pemimpin milenial di Jatim ini. Dari sembilan bakti yang dirancang (Nawa Bhakti Satya), Jatim Akses menjadi salah satu prioritasnya membangun Jawa Timur dalam menyejahterakan masyarakat. Khusus untuk Jatim Akses, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berjanji akan menyediakan hunian layak dan berkualitas bagi masyarakat kurang mampu. Hal tersebut telah diwujudkannya lewat program Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH). Bekerja sama dengan Kodam V Brawijaya dan Lantamal V, program tersebut dirancang dengan penambahan fasilitas jambanisasi. “Dengan adanya penambahan jamban dan elektrifikasi akan menjadi tolok ukur layak atau tidaknya rumah tersebut untuk ditinggali,” ujar Gubernur Jatim Khofifah. Untuk program RTLH yang dikerjakan bekerja sama dengan Kodam V Brawijaya telah merenovasi sebanyak 138.945 unit rumah. Tak hanya program RTLH, Gubernur Jawa Timur Khofifah pun berharap pada 2020 di seluruh wilayahnya dapat teraliri listrik, utamanya listrik berbasis rumah tangga. Secara nasional, penerangan untuk seluruh wilayah Indonesia dirancang akan rampung teraliri listrik hingga 2024. Keinginan itu tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Sedangkan untuk wilayah Jatim sendiri, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang dirancang Pemprov Jatim menetapkan kelar pada 2020. “Kita berharap di Tahun 2022, seluruh wilayah Jatim sudah terlistriki semua. Tetapi kita ingin melakukan percepatan. Kalau basis rumah tangga kita sebetulnya berharap 2020 sudah selesai semua,” ujar Gubernur Khofifah saat meresmikan PLTD Raas dan PLTS 8 Pulau di Kabupaten Sumenep, akhir November 2019 lalu. Selain itu, Khofifah berkomitmen untuk mengatasi kekeringan di musim kemarau, tak hanya dalam bentuk penanganan jangka pendek melalui distribusi air bersih saja. Namun, Pemprov Jatim juga bertekad membangunkan jaringan perpipaan di kawasan langganan kekeringan dengan sumber air terdekat. Berdasarkan data Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPRKPCK) Prov Jatim, 2020 pembangunan perpipaan akan dilakukan di 367 desa se Jatim. Jumlah tersebut meningkat 85 desa dibandingkan tahun 2019 yang telah dibangun 282 desa. Gubernur Khofifah menegaskan, penyediaan air bersih merupakan salah satu program prioritas Pemprov Jatim dan merupakan implementasi dari Jatim Akses dalam Nawa Bhakti Satya. “Akses terhadap layanan air minum dan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan, ini merupakan bentuk layanan dasar kepada masyarakat yang harus kita penuhi,” ungkapnya. Tidak hanya itu saja, berkaitan dengan percepatan pengentasan daerah tertinggal di Jatim, Gubernur Khofifah dan Wagub Emil Dardak pun menargetkan untuk segera mengentaskan wilayah yang dinilai sebagai desa tertinggal. Langkah tersebut dirancang untuk memberikan akses dan pelayanan optimal kepada masyarakat hingga pelosok desa. Di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah, Jawa Timur terus melakukan pelayanan kepada masyarakat secara optimal. Di sektor perhubungan, pada 2019, Pemprov Jatim meningkatkan fasilitas pelabuhan seperti Pelabuhan Prigi di Kab. Trenggalek, Pelabuhan Probolinggo di Kota Probolinggo, Pelabuhan Jangkar di Kab. Situbondo dan Pelabuhan Dungkek dan Gili Iyang di Kab. Sumenep. Tahun 2020 ini, Pemprov Jatim akan menambah peningkatan fasilitas dan pelabuhan di Pelabuhan Kangean, Jangkar, Brondong, Boom, Giliraja, Gili Mandangin, Kalianget, Raas dan Sapudi. Juga pelabuhan di Paciran hingga ketapang. Kepemimpinan Gubernur Khofifah bersama Wagub Emil juga memberikan perhatian kepada mayarakat kepulauan. Bahkan, lewat kebijakan yang dilakukan Pemprov Jatim pada 2019, jalur kepulauan Kalianget-Sapudi-Kangean-Sapeken-Pegerungan Besar-Sapeken-Tanjung Wangi (PP) diberikan subsidi. Guna memberikan semangat dan dedikasi kepada masyarakat Jatim, menjelang libur Hari Raya Idul Fitri, Pemprov Jatim pun mengapresiasi dalam bentuk Mudik-Balik Gratis yang telah diimplementasikan dalam bentuk layanan moda tranportasi armada Bus, Kereta Api dan Kapal Laut hingga Moda Pengangkutan Sepeda Motor. Tahun 2019 lalu, Pemprov Jatim mampu melayani masyarakat mudik balik gratis dengan Moda Bus sebanyak 54.433 orang. Lalu Kereta Api 172.824 orang serta Kapal Laut 7.296 orang dengan total mampu melayani 234.553 orang pada libur Hari Raya 2019. Selain itu, juga terdapat moda pengangkutan Sepeda Motor Kemantapan Jalan Provinsi 92.35 %. Semua program yang masuk pada Jatim Akses, bagi Pemprov Jatim dibangun dengan tujuan. untuk meningkatkan pembangunan ekonomi Jatim agar terus tumbuh. Dan itu terbukti bahwa pertumbuhan ekonomi Jatim mengalami peningkatan di atas rata rata pertumbuhan nasional. Itu tercipta tidak lain karena beroperasinya sejumlah ruas jalan tol di Jatim. Pada 2019 Jalan Tol yang telah beroperasi di Jatim sepanjang 387 km.(*)

Sumber: