Peringati Bulan K3 Petrokimia Gelar Lomba

Peringati Bulan K3 Petrokimia Gelar Lomba

Gresik, memorandum.co.id - Petrokimia Gresik menggelar Emergency Response Competition (ERC) atau lomba penanganan keadaan darurat dalam rangka peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional tahun 2020 di Gresik, Senin (10/2). Direktur Produksi Petrokimia Gresik, I Ketut Rusnaya menyatakan bahwa, selain karyawan, kegiatan ini juga melibatkan anak perusahaan, Yayasan Petrokimia Gresik, perusahaan sekitar, rekanan, mitra, hingga kontraktor yang saat ini sedang bekerja di Petrokimia Gresik. "Jumlah peserta lomba mencapai 72 regu atau melibatkan sekitar 648 personil, atau sedikit meningkat dibandingkan tahun lalu," ujar Ketut. Lomba tahunan ini, lanjutnya, adalah langkah manajemen Petrokimia Gresik untuk melihat kesiapan dan keterampilan karyawan, anak perusahaan dan kontraktor dalam rangka menghadapi kondisi darurat, guna mencegah terjadinya kerugian terhadap sumber daya dan properti di Petrokimia Gresik. Keterampilan ini sangat penting, mengingat Petrokimia Gresik adalah salah satu Objek Vital Nasional (Obvitnas) yang memiliki 31 pabrik dengan kapasitas produksi per tahun 8,9 juta ton (pupuk dan non-pupuk) dan menempati areal lahan seluas lebih dari 450 hektar. Selain itu, sebagai perusahaan solusi agroindustri untuk pertanian berkelanjutan, Petrokimia Gresik juga memiliki pelayanan dan produk yang cukup lengkap. Mulai dari benih, pupuk dengan beragam formula, pengendalian hama, probiotik, dekomposer, dan sebagainya. “Oleh karena itu aspek K3 menjadi sangat penting dalam menjalankan bisnis atau industri dengan kompleksitas tinggi seperti di Petrokimia Gresik,” jelas Ketut. Selain ERC, peringatan Bulan K3 Nasional di Petrokimia Gresik juga diramaikan dengan beragam lomba seperti fotografi, poster digital, dan safety idea. Seluruhnya mengambil tema tentang K3. “Selain itu, dalam rangkaian program ini, kami juga menggelar lomba K3 khusus untuk masyarakat desa dan kelurahan di sekitar perusahaan,” tambah Ketut. Program ini merupakan salah satu bentuk partisipasi aktif perusahaan dalam rangka mewujudkan kemandirian masyarakat Indonesia berbudaya K3. Diharapkan seluruh karyawan, rekanan, mitra kerja, hingga masyarakat sekitar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam menghadapi keadaan darurat. "Harapannya seluruh potensi bahaya yang ada di lingkungan sekitar benar-benar bisa terkontrol dan jika terjadi keadaan darurat, kita mampu menanganinya sehingga mencegah risiko yang lebih besar," ungkap Ketut. (fid/har/day)

Sumber: