245 Titik Banjir Kepung Wilayah Surabaya

245 Titik Banjir Kepung Wilayah Surabaya

Petugas pemutusan membersihkan sampah di saluran.-Alfin-

SURABAYA, MEMORANDUM - Pemerintah Kota SURABAYA telah memetakan 245 titik rawan banjir di wilayahnya. Hal ini menunjukkan bahwa banjir masih menjadi permasalahan yang serius di kota pahlawan ini.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota SURABAYA, Syamsul Hariadi mengatakan, ratusan titik tersebut diantaranya berada di wilayah SURABAYA barat dan selatan. Di SURABAYA barat, fokus saat ini ada di wilayah Pondok Benowo Indah (PBI), Jalan Tengger, dan Pakal Madya.

“Ada 245 titik banjir yang coba kita tuntaskan di tahun ini. Yang paling menjadi konsentrasi SURABAYA barat, dan yang agak ke tengah ini Dukuh Kupang,” kata Syamsul, Kamis 22 Februari 2024.

Syamsul menerangkan, di kawasan Dukuh Kupang juga menjadi prioritas DSDABM SURABAYA. Sebab kontur tanah di kawasan tersebut lebih rendah dari jalan.

BACA JUGA:Cegah Banjir di Wilayah Sekitar, Wali Kota Eri Wajibkan Setiap Perumahan Miliki Penampungan Air

"Jadi bisa dilihat kalau viral itu bisa sedada banjirnya,” terang Syamsul.

Dia menjelaskan, dalam waktu dekat DSDABM Surabaya segera membuat tanggul di kawasan Dukuh Kupang. Aliran airnya, akan diarahkan menuju ke saluran di sekitar makam Jarak. “Kemarin waktu survey itu ada makam di bawah. Nah makam ini nanti saya bilang ke teman-teman untuk segera dibangun tanggul untuk sementara. Kalau hujan biar airnya lari ke makam itu dahulu,” jelasnya.

Dirinya mengungkapkan, 245 titik banjir itu sebenarnya sudah banyak yang teratasi. Karena,  sudah banyak saluran yang diperbesar kapasitasnya. “Sudah banyak yang berkurang, 245 itu kebanyakan karena sampah. Pelaluan-pelaluan (saluran) air itu sudah besar,” sebutnya.

Selain saluran yang diperbesar, ia menambahkan, DSDABM Surabaya juga menggerakkan satgas di masing-masing wilayah secara rutin. Satgas DSDABM Surabaya itu bertugas memantau saluran dan rumah pompa jika ada yang tersumbat.

BACA JUGA:Struktur Tanah Lebih Rendah Penyebab Kandangan Benowo Jadi Langganan Banjir Bertahun-tahun

“Jadi, setiap hujan teman-teman (satgas) itu keliling, kalau ada sumbatan saya suruh menyogrok (membersihkan) biar airnya masuk ke saluran. Sampah itu juga menjadi problem rumah pompa sebetulnya, karena kalau sudah kena sampah wes gak isok mlaku (sudah nggak bisa bergerak). Apalagi, kalau sampahnya itu berupa tali tampar, bisa sampai nyangkut di baling-baling mesin rumah pompa, mati wes (bisa mati),” paparnya.

Ia mengatakan, selain rutin melakukan pengecekan saluran dan rumah pompa, DSDABM Surabaya juga menggerakkan program Surabaya Bergerak bersama warga. Menurutnya, animo masyarakat untuk melakukan kerja bakti bersama melalui program Surabaya Bergerak masih diminati.

Dirinya menambahkan, kerja bakti bersama melalui tersebut memberikan efek yang besar. Karena dengan kerja bakti, warga ikut membantu melakukan pengerukan sedimen-sedimen yang berada di saluran.

“Kalau ada sedimen, itu mengurangi daya tampung saluran. Misal, daya tampung saluran itu satu kubik, nah kalau ketutupan sedimen kan bisa hilang separuh sendiri. Makannya itu (sedimen) yang diangkat, supaya saluran itu bisa diisi air waktu hujan, jadi 50 persen lebih efektif,” pungkasnya.(alf)

Sumber: