Korban Jambret Ibu-Anak di Simo Kalangan Masih Trauma

Korban Jambret Ibu-Anak di Simo Kalangan Masih Trauma

Korban jambret Munanti ditemui di rumahnya. -Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM – Aksi penjambretan di exit tol Banyuurip, Jalan Simo Kalangan, SURABAYA,membuat Munanti (53), dan Nur Fadilah Agustin (20), ibu dan anak asal Jalan Gembong, SURABAYA, mengalami trauma. 

Munanti yang diketahui bekerja di pabrik rokok itu mengaku hingga kini merasakan nyeri di dada dan sesak nafas. Sedangkan anaknya, Nur mengalami lecet di tangan dan kakinya usai tersungkur. Dan kini harus izin dua hari tidak masuk sekolah untuk memulihkan kesehatannya. 

BACA JUGA:Ibu-Anak Dijambret di Simo Kalangan

"Saya mengalami sesak nafas, jika dibuat duduk masih sakit. Anak saya izin sekolah tidak masuk sekolah dua hari," kata Munanti, ibu lima anak itu saat ditemui memorandum.disway.id di rumahnya Jalan Gembong, Surabaya, Selasa, 20 Februari 2024.

Munanti kemudian menceritakan kejadian penjambretan bermula dia usai menemani Nur, anak keempat itu buat tugas sekolah membuat video pendek di Gembong pada Sabtu, 17 Februari 2024 sekitar pukul 23.55 WIB. 

"Anak saya SMA kelas 3 mau lulus sekolah dan disuruh membuat video menggunakan kamera HP-nya yang dijambret itu," ungkap Munanti.

Setelah itu, Munanti bersama Nur pulang menuju rumah kosnya di daerah Simo Kalangan dengan mengendarai Beat L 3265 CG. Saat itu kondisi jalan sepi. 

"Yang menyetir motor anak saya (Nur)," jelasnya.

Tanpa disadari, kedua korban dibuntuti terduga pelaku yang mengendarai trail. Kemudian sampai di bawah jembatan tol Banyuurip, tas cangklong yang diselempangkan di punggung Munanti ditarik dari sebelah kiri oleh pelaku hingga tersungkur ke aspal.

"Terduga seorang pelaku naik trail, pakai masker dan helm teropong sehingga tidak terlihat jelas wajahnya. Motornya juga tidak pakai pelat nomor," beber Munanti.

Perempuan paruh baya itu, mengaku tasnya yang dijambret berisi dua HP merek Samsung dan Oppo, dompet berisi tiga kartu ATM BCA dan BNI, uang Rp 150 ribu. 

Tak lama kemudian datang anggota Reskrim Polsek Sukomanunggal. Kedua korban sempat mendapatkan perawatan di lokasi kejadian dari petugas medis. Setelah itu diantar pulang ke Gembong. 

"Saya sempat periksa ke Rumah Sakit (RS) Al Irsyad keesokan harinya," ujar Munanti. 

Munanti mengaku, belum membuat melapor ke Polsek Sukomanunggal karena kondisinya belum stabil. 

Sumber: