RS Rujukan Harus Jadi Pengampu yang Berikan Pembekalan Deteksi Dini Penyakit Katastropik

RS Rujukan Harus Jadi Pengampu yang Berikan Pembekalan Deteksi Dini Penyakit Katastropik

RS Rujukan Harus Jadi Pengampu yang Berikan Pembekalan Deteksi Dini Penyakit Katastropik--

JAKARTA, MEMORANDUM - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan penanganan penyakit katastropik seperti stroke, jantung, ginjal, dan kanker harus menjadi prioritas layanan RS rujukan seperti RSUD Al Ihsan, Bandung, Jawa Barat. 

 

Menkes Budi berharap lebih banyak pasien rumah sakit rujukan keluar melalui pintu depan dalam kondisi sembuh daripada harus keluar melalui pintu belakang dalam kondisi meninggal.

 

“Nah saya jadi menteri kan waktunya singkat. Ya sudah, saya fokusnya mengurangi supaya lebih sedikit yang keluar dari belakang. Kalau bisa, keluarnya semua dari depan. Masuk dari depan, keluar dari depan,” ujar Menkes Budi dikutip dari Kemenkes RI, Minggu 18 Februari 2024.

 

Layanan rujukan tersebut merupakan fasilitas rujukan penyakit katastropik atau penyakit yang mengancam nyawa dan membutuhkan biaya pengobatan yang besar serta proses penyembuhan yang lama.

 

Menkes Budi mengingatkan tugas penting dari layanan rujukan, seperti RSUD Al Ihsan, tidak hanya terletak pada kemampuan menangani berbagai penyakit yang bersifat katastropik, tetapi juga pada kemampuan untuk mengampu atau mentransfer pengetahuan layanan unggulan yang dimilikinya ke seluruh rumah sakit di kabupaten/kota di Jawa Barat.

 

“Jadi tugasnya Rumah Sakit Al ihsan adalah mengampu. Bukan hanya pintar sendiri, tapi harus bisa semua kabupaten kota di Jawa Barat harus bagus RSUD-nya. Kalau bisa sedikit sekali yang dirujuk ke Al Ihsan. Semakin sedikit yang dirujuk, semakin bagus Al Ihsan-nya,” kata dia.

Sumber: