Bayi Hidup Dibuang di TPS Alas Malang, Kantong Merah Bisa Jadi Petunjuk Polisi

Bayi Hidup Dibuang di TPS Alas Malang, Kantong Merah Bisa Jadi Petunjuk Polisi

Novita Dewi, penemu bayi. --

SURABAYA, MEMORANDUM-Anggota Resmkrim Polsek Lakarsantri dibackp up Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes SURABAYA dalam mengungkap kasus pembuangan bayi laki-laki di depo Sampah Alas Malang, Senin, 5 Februari 2024.

Namun, hingga kini terduga pelaku pembuang bayi masih misterius. Dikarenakan tempat kejadian perkara (TKP), tidak ada CCTV. Selain itu juga lokasi dalam keadaan gelap dan berada di tengah-tengah sawah. 

Keadaan itu, menyulitkan polisi untuk menemukan petunjuk siapa pelaku yang tega membuang bayi tak berdosa itu di depo sampah. "CCTV di lokasi nihil," kata Kapolsek Lakarsantri Kompol M Akyar kepada Memorandum, Senin (5/2).

BACA JUGA:Patroli Blue Light Gabungan Rayon 2 Amankan Malam di Surabaya

Untuk mengungkap pelakunya, Akhyar menjelaskan bahwa pihaknya sudah memeriksa tiga saksi yang menemukan bayi di TPS. Tapi pihaknya belum menemukan petunjuk pelakunya. 

BACA JUGA:Antisipasi Petugas KPPS Sakit, Dinkes Surabaya Siagakan Nakes dan Hotline 24 Jam

Begitu juga temuan kantong berwarna merah yang dijadikan bungkus bayi, seharusnya polisi bisa mencari petunjuk untuk melacak pelakunya. Meski kemungkinan kecil, tapi sedikitnya bisa mengidentifikasi kemungkinan sebelum membuang bayi lebih dulu membeli sesuatu ke minimarket. "Belum dapat informasinya," kata Akhyar. 

Seperti yang diberitakan sebelumnya, bayi laki-laki yang dibuang di tempat pembuangan sementara (TPS) Alas Malang, Sabtu (3/2) malam.

Novita Dewi (50), penemu bayi warga Jalan Alas Malang kepada Memorandum, Minggu (4/2). Dia  mengatakan sudah diperiksa polisi terkait penemuan bayi masih hidup pada Sabtu (3/2) sekitar pukul 18.30. Dia menjelaskan kronologis penemuan bayi malang tersebut kepada penyidik.

Ketika itu, Novita berada di rumah bersama keponakannya Galata Sari setelah azan Magrib. Kemudian menyuruh keponakan laki-lakinya bernama Raffi untuk membuang sampah ke TPS dekat rumahnya yang berjarak kurang lebih 200 meter.

Tak lama, Raffi kembali lagi sambil berteriak-teriak bila mendengar suara tangisan bayi kepada Novita di bak sampah TPS. "Saya kaget, mungkin suara kucing. Saya berpikir mungkin dengar suara suara apa (mahluk halus) karena Magrib-mahrib waktu itu," ungkap Novita.

Karena penasaran lalu Novita mengajak Galata Sari dan Raffi untul mengecek suara bayi di TPS dengan mengendarai motor bersama-sama. Sampai lokasi tidak mendengar tangisan bayi lagi.

Kemudian dicari di tumpukan sampah menggunakan peneranhan HP dan akhirnya ketemu, posisinya di bawah lantai. Bayinya diletakkan di kantong berwarna merah tertumpuk karung sampah. "Saya melihat wajah bayi itu dan sudah tidak menangis, dimasukkan di kantong belanjaan dari Indomaret. Bayi dibungkus handuk warna merah muda,"  beber Novita. (rio)

Sumber: