SBY ‘Setrika’ Kawasan Jawa Timur Bagian Timur
Ketua Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bertemu kader Demokrat dan warga Kabupaten Malang. -Rahmad Hidayat-
MALANG, MEMORANDUM - Mengerakkan mesin Partai Demokrat untuk menang di Pemilu 14 Februari 2024 terus dilakukan Ketua Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kamis, 25 Januari 2024.
Kali ini SBY akan 'menyetrika' kawasan timur Jatim, dimulai dari Malang, Lumajang, Jember, Banyuwangi, dan Situbondo. Presiden ke-6 ini, menyapa warga Malang raya, dan tiba di tempat bermalam di Kabupaten Malang sekitar pukul 16.00 WIB.
BACA JUGA:Kunjungi Blitar, SBY Mancing Bareng Ratusan Kader Demokrat
Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Renville Antonio menyampaikan senang dengan kehadiran Ketua Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat di Kabupaten Malang. SBY memulai kegiatan turun gunung lagi di Jatim.
“Apalagi masyarakat Malang ini mengaku banyak yang rindu pada SBY. Saya bersyukur beliau bapak (SBY) berkenan transit di Malang ini sebelum melakukan kunjungan ke Lumajang. Dan banyak yang mengaku rindu dengan Pak SBY. Itu juga yang membuat kami nantinya akan membuat kampanye akbar di Kota Malang (Malang Raya) untuk memenuhi kerinduan masyarakat pada Pak SBY," kata Renville menyambut kedatangan SBY di Kabupaten Malang.
BACA JUGA:SBY Mulai Turun Gunung, Solidkan Kekuatan Demokrat di Blitar
Calon Anggota DPR RI dapil Malang Raya ini menceritakan bahwa dirinya banyak dicurhati oleh masyarakat yang ingin bisa merasakan kembali program-program yang pernah ada di saat Demokrat ada di pemerintahan.
"Saya lakukan testimoni, dan mereka menyampaikan harapan mereka agar Demokrat bisa kembali ke pemerintahan dan bisa merasakan seperti Demokrat saat di pemerintahan. Seperti program PNPM Mandiri, KUR, pupuk murah, bidik misi, remunerasi, itu harapan mereka," ungkap Renville.
Bukan sebuah isapan jempol belaka masyarakat rindu dengan era SBY ini, Renville lantas menceritakan saat dirinya memasang satu bendera ukuran besar di salah satu desa di Malang.
Tim yang memasang bendera Demokrat itu lantas ditegur dan ditanya siapa yang memasang bendera itu oleh aparat desa di tempat tersebut.
"Tim saya yang memasang bendera itu. Nah karena takut menyalahi aturan di sana, maka saya datangi untuk minta maaf," kata Renville.
Namun saat bertemu dengan aparat desa, renville justru dibuat terkejut karena mereka malah mengaku senang, sebab warga sekitar justru berharap bisa bertemu dengannya.
"Saya kaget bukannya dimarahi, mereka bilang senang. ternyata Demokrat masih ada. bahkan para tokoh masyarakatnya ingin bertemu dengan saya," lanjutnya.
Singkat cerita Renville lantas bertemu dengan para tokoh masyarakat di desa tersebut, Renville makin kaget sebab mereka mengaku ingin bisa kembali mendapatkan kemudahan seperti zaman SBY menjadi presiden.
Sumber: