Kisah Kasih Kisruh Pernikahan Segitiga Sama Kerabat (1)
Gelisah;16 Tahun Menikah. Belum juga Dikaruniai Momongan Oleh: Yuli Setyo Budi, Surabaya Seorang ustaz teman lama Memorandum, sapa saja Azis, mengaku suka membaca Sejuta Kisah Rumah Tangga. Inspiratif, katanya. Karena itu, dia ingin membagikan kisah salah satu jemaah taklim-nya di Mojokerto. Namanya sebut saja Badar. Usianya sekitar 43 tahun. Dia menikah 16 tahun silam. Istrinya, sebut saja Wanda, berusia dua tahun di bawahnya. Mereka belum satu pun dikaruniai momongan. Berbagai upaya sudah mereka lakukan agar Wanda bisa hamil dan melahirkan. Sayang, sejauh ini upaya-upaya tadi belum membawa hasil. Ini aneh. Sebab, hasil pemeriksaan dokter, pasangan suami-istri ini sehat wal afiat. Kedua-duanya subur. “Istri Badar sampai tidak enak kepada suami. Merasa bersalah. Karena itu, untuk menebus kekurangannya, sang istri menawari suaminya menikah lagi,” kata Ustaz Azis, yang pernah dimintai konsultasi oleh pasangan Badar vs Wanda. Badar yang mengaku teramat sangat mencintai Wanda menolak. Dia takut tidak bisa berbuat adil. Badar juga tidak ingin cintanya kepada Wanda terbagi. Wanda terus mendesak. “Sejatinya Wanda pun ingin menggendong momongan. Meski tidak dari rahim sendiri, Wanda yakin bisa menyayangi anak tersebut asalkan itu darah daging suami,” kata Azis. Ketika pasangan Badar dan Wanda menemui Ustaz Azis di pondok pesantrennya di kawasan Pacet, Azis bahkan sempat menawarkan santriwatinya untuk dinikahi Badar. Anaknya berumur 19 tahun. Namanya sebut saja Siti. Dia sudah tidak memiliki orang tua. “Siti nyantri di sini sejak balita. Dititipkan pamannya. Ia ikut membantu mengajar ngaji santri baru,” kata Azis. Wanda sudah setuju. “Badar tetap menolak. Padahal, Siti anaknya cantik. Tidak kalah dari artis-artis yang sering muncul di televisi. Tahu anaknya Ustaz Yusuf Mansur? Mirip dia,” imbuh Azis. “Wirda?” tanya Memorandum. “Ya, Wirda.” Mendengar nama Wirda, Memorandum sempat membatin, “Ada lelaki tidak mau dinikahkan oleh istrinya dengan gadis secantik Wirda? Masih normalkah dia?” Rupanya kata hati ini terbaca oleh Ustaz Azis, “Heran ya?” Memorandum hanya tersenyum. Malu. Beberapa bulan kemudian pasangan suami-istri (pasutri) ini datang lagi. Kali dengan kabar yang lebih menggembirakan. “Mas Badar sudah mau menikah lagi, Ustaz,” kata Wanda kepada Azis seperti ditirukan sang ustaz. Azis bergegas berdiri hendak memanggil Siti, tapi dicegah Wanda. Ternyata Badar bersedia menikah lagi, tapi bukan dengan Siti atau perempuan lain. Dia punya calon sendiri. (bersambung)
Sumber: