Kapolres Eva Guna Pandia Meriahkan Imlek 2020 Bersama Masyarakat
Kapolres AKBP Pandia memberi angpo ke pamain barongsai. Tulungagung, Memorandum.co.id - Perayaan tahun baru Imlek diperingati begitu meriah oleh warga keturunan Tionghoa di Kabupaten Tulungagung. Bahkan semaraknya juga dirasakan masyarkat Kota Marmer secara umum. Pertunjukan barongsai di Klentheng Tjoe Tik Kong, serta atraksi barongsai di beberapa lokasi untuk meraih angpao yang dipasang di rumah-rumah warga Tionghoa, menjadi rutinitas dan banyak menyedot perhatian masyarakat luas. Hal sama juga ditunjukkan jajaran anggota Polres Tulungagung yang dipimpin oleh Kapolres AKBP Eva Guna Pandia. Guna menyemarakkan perayaan tahun baru Imlek, sekaligus menyampaikan pesan kamtibmas kepada masyarakat, Kapolres Pandia bersama Pejabat Utama (PJU) Polres Tulungagung turut menghadiri perayaan tahun baru Imlek di rumah warga Tionghoa, Hj Suvergawati, di Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru. Perayaan Imlek kemarin terasa spesial, karena juga dihadiri mantan Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol (P) Muji Waluyo, yang merupakan putra asli Tulungagung. Dalam pesan damainya di hadapan 200an tamu undangan serta tokoh masyarakat yang hadir di tasyakuran dan perayaan Imlek itu, AKBP Eva Guna Pandia menyampaikan ucapan terima kasih atas undangan yang diberikan kepada keluarga besar Polres Tulungagung. "Kami sampaikan terima kasih atas undangannya, dan senang bisa ikut menyemarakkan Imlek tahun ini," ucap Kapolres Pandia. Pandia menjelaskan, kerukunan antarsemua golongan dan komunitas di Tulungagung menjadi elemen penting, guna mewujudkan Kota Marmer yang mengedepankan sikap saling tolong menolong, seperti jargon Astuti, yang mengedepankan agunge sikap tulung tinulung. Dengan sikap tolong menolong yang tercipta, diharapkan masyarakat Tulungagung bisa beraktifitas dengan aman, nyaman, damai serta kondusif. "Saling tolong menolong akan mewujudkan masyarakat yang aman, nyaman, ayem tentrem mulyo lan tinoto. Sehingga warga bisa beraktifitas dengan baik dan tidak merasa terancam," tutur Pandia. Pihaknya berharap, di tahun depan seluruh masyarakat mendapatkan limpahan keberkahan. Sehingga semua golongan bisa hidup berdampingan tentram dan damai. Kelimpahan rejeki diharapkan juga bisa diperoleh oleh warga Tionghoa khususnya. Sehingga bisa ikut mengembangkan perekonomian di Tulungagung. "Semoga dengan rejeki yang lancar, bisa membantu peningkatan ekonomi di masyarakat," lanjut Pandia. Sementara Irjen Pol (P) Muji Waluyo dalam sambutannya menyampaikan, perayaan Imlek dan pertunjukan Barongsai yang dinikmati oleh seluruh warga merupakan cermin harmoni budaya di Indonesia yang bisa diterima semua masyarakat. "Ini bukti budaya yang ada, sudah bisa diterima oleh masyarakat, setelah berbagai hal yang harus dilalui sebelumnya," ungkapnya. Pihaknya berharap, budaya yang sudah ada jangan sampai dirusak dengan budaya lain, yang biasanya dimasukkan ke dalam budaya yang sudah diterima. Seperti pertunjukan tayub. Pertunjukan seni budaya yang indah itu sering disusupi dengan minum-minuman keras dan perjudian. "Jangan sampai budaya yang baik disusupi dengan hal-hal buruk seperti judi dan miras. Makanya harus benar-benar ditegakkan budaya yang ada," pungkasnya. Acara tasyakuran itu kemudian dilanjutkan pertunjukan Barongsai, dan dinikmati oleh seluruh tamu undangan serta warga sekitar. (fir/mad/day)
Sumber: