Persentase Penyelesaian Tindak Pidana oleh Polres Pasuruan Meningkat
Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama (tengah) didampingi Wakapolres Kompol Hari Aziz menyampaikan rilis kinerja Polres Pasuruan selama 2023.-Biro Pasuruan-
PASURUAN, MEMORANDUM - Polres Pasuruan menunjukkan kinerjanya sepanjang tahun 2023. Dalam konferensi pers yang digelar di ruang Rupatama Polres Pasuruan pada Jumat, 29 Desember 2023, Kapolres AKBP Bayu Pratama Gubunagi menjelaskan, jika angka kriminalitas secara umum pada 2023 turun sebanyak 163 kasus dibanding pada 2022.
Kapolres AKBP Bayu menjelaskan, angka kriminal total pada 2022 sebanyak 705 kasus. Sementara pada 2023 sebanyak 542 kasus.
BACA JUGA:Kapolres Pasuruan Ingin Wujudkan Malam Natal Kondusif
Sementara, soal crime clerence atau angka penyelesaian tindak pidana mengalami kenaikan sebesar 469 kasus atau 86,53 persen. Dibanding dengan 2022 sebanyak 482 kasus atau hanya 77,91 persen.
BACA JUGA:Kapolres Pasuruan Cek Jeep Hartop Bromo, Pastikan Wisatawan Aman
“Ini bukan karena prestasi kapolres. Melainkan prestasi kita bersama. Kami juga terima kasih kepada masyarakat yang telah membantu tugas-tugas polisi, sehingga kepercayaan masyarakat itulah yang membuat kami bersemangat untuk menekan angka kriminalitas di wilayah hukum Kabupaten Pasuruan,” cetus Kapolres didampingi Wakapolres Kompol Hari Aziz dan pejabat utama (PJU) Polres Pasuruan lainnya.
BACA JUGA:Siapkan Personel, Kapolres Pasuruan Petakan Zona Kerawanan Pemilu 2024
Rilis kinerja ini disuarakan Polres Pasuruan menjelang tutup tahun 2023. Selain penurunan kasus kriminal, polres juga perlu mewaspadai kejadian tertinggi pada 2023. Sebab, kejadian tertinggi terjadi pada kasus curanmor sebanyak 108 kasus.
BACA JUGA:Kapolres Pasuruan Berikan Reward 41 Personel Berprestasi
Kapolres juga membeberkan kasus menonjol selama 2023. Sebagian besar kasus viral dan meresahkan masyarakat yang berhasil diungkap Satreskrim Polres Pasuruan dalam waktu kurang dari 24 jam.
BACA JUGA:Kapolres Pasuruan Resmikan Pujasera Pojok Pandaan
Kasus-kasus menonjol itu itu di antaranya, kasus kekerasan terhadap anak sebanyak 2 kasus. TPPO atau perdagangan orang 4 kasus. Kasus BBM sebanyak 1 kasus. Selain itu, juga ada satu kasus yang membahayakan keamanan umum, lalu kasus curas, curat dan penganiayaan hingga meninggal dunia masing-masing sebanyak 1 kasus.
BACA JUGA:Kapolres Pasuruan Pimpin Bimtek Pertanggungjawaban Keuangan Personel
“Ada juga kasus KDRT hingga meninggal dunia sebanyak 1 kasus dan pembunuhan sebanyak dua kasus. Seperti kasus di Randupitu, Gempol dan Parerejo, Purwodadi,” cetus kapolres.
Sumber: