Awal Tahun Tensi Politik Meningkat, Pengamat: Kian Banyak Pecahan Partai

Awal Tahun Tensi Politik Meningkat, Pengamat: Kian Banyak Pecahan Partai

Surokim Abdus Salam--

SURABAYA, MEMORANDUM - Atmosfir politik pada awal tahun 2024 dipastikan akan menghangat. Sebab tensi Pemilu 2024 dalam kontestasi pilpres dan pileg kian dekat. Hal ini seperti yang disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdus Salam.

"Kendati demikian saya melihat stabilitas politik nasional akan tetap terjaga seiring menguatnya masyarakat kelas menengah di media sosial dan juga kian dewasa dan banyaknya kelompok masyarakat yang moderat di negeri ini," tutur Surokim, Jumat, 22 Desember 2023.

Surokim yang juga peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) ini menyakini, masyarakat golongan tersebut menjadi garda terdepan penjaga dunia politik digital Indonesia dari potensi distorsi-distorsi yang kemungkinan terjadi menjelang pemilu.

BACA JUGA:LPMK Rangkap Jabatan Parpol, Pengamat Politik: Dilarang karena Rawan Konflik Kepentingan

Menurutnya, kekuatan netizen Indonesia yang dikenal cerewet akan rasional jika itu berkaitan dengan politik kebangsaan dan kerakyatan.

"Kondisi dan situasi politik awal 2024 tetap akan diwarnai perubahan-perubahan, khususnya menyangkut habit dan tren kecenderungan perilaku memilih warga," beber Surokim.

Kemudian, tambah dia, partisipasi politik virtual akan meningkat dan demokrasi ala netizen akan kian memengaruhi politik. Bahkan demokrasi mulai ada di kuasa para netizen dan demokrasi digital akan terus meluas. Termasuk kolaborasi pasukan  online dan offline yang kian dekat.

"Nantinya, demokrasi digital yang berusaha membuat jaringan publik di dunia online, dan akan menguatkan partisipasi warga di level aksi offline," cetusnya.

BACA JUGA:Hadapi Tahapan Kampanye Pemilu 2024, KPU Surabaya Buka Layanan Helpdesk

BACA JUGA:Nasib Jembatan Bambu, Pengamat Politik: DPRD Surabaya Tak Miliki Itikad Baik

Di samping itu, politik kolaboratif akan terus menguat seiring kian sulitnya melakukan aksi mobilisasi. "Ke depan kita akan sulit melihat dominasi partai tertentu atau kelompok tertentu dalam politik kita, karena kian banyaknya pecahan-pecahan partai," ungkap Surokim.

Bahkan lebih dari itu, Surokim memprediksi monitoring media sosial dan big data akan menjadi tren baru menemani survey politik yang selama ini ada dan akan kian komplementer.

"Saya pikir visi politik digital akan terus menguat di 2024," pungkas wakil rektor 3 UTM ini. (bin)

Sumber: