Hidup Bersama Lelaki Ganteng Misterius (6-habis)

Hidup Bersama Lelaki Ganteng Misterius (6-habis)

Hidup Bersama Lelaki Ganteng Misterius--

Kabur setelah Mendengar Kata Polisi

Endang merangkul Dina, lantas menyandarkan kepalanya di pangkuan sahabatnya itu. Pak Kiai menyarankan Endang harus sabar dan makin mendekatkan diri kepada Yang Mahakuasa.

Tangis Endang yang sudah mereda kembali mengeras. Dengan terbata-bata dia mengakui sudah lama tidak bersujud kepada-Nya. “Sudah lama Kiai, entah mulai kapan. Pokoknya sudah lama,” tutur Endang.

“Tidak apa-apa. Yang penting sekarang bertobat,” tekas kiai.

BACA JUGA:Hidup Bersama Lelaki Ganteng Misterius (5)

BACA JUGA:Hidup Bersama Lelaki Ganteng Misterius (4)

Sepulang Endang dan Dina dari tempat kiai, ternyata Hendra sudah angkruk-angkruk di kursi teras rumah kos-kosan.

Wajahnya tegang. Begitu Endang masuk halaman dengan digandeng Dina, tangan Hendra melayang hendak menggampar wajah Endang.

Dina tanggap dan menutupi wajah temannya dengan tas yang dia bawa. Terjadi ricuh. Beberapa penghuni kos yang sebagian sudah  berangkat tidur terbangun dan berkerumun.

“Teruskan. Aku akan meloporkan kamu ke polisi,” ancam Endang.

Keramainan malam itu bahkan sampai melibatkan pengurus RT dan RW. Sebab Hendra tak henti-hentinya berusaha mendaratkan tangannya di tubuh Endang.

Di sisi lain Dina yang berusaha melindungi temannya harus merelakan beberapa bagian tubuhnya jadi sasaran pukul dan tendangan Hendra.

BACA JUGA:Hidup Bersama Lelaki Ganteng Misterius (3)

BACA JUGA:Hidup Bersama Lelaki Ganteng Misterius (2)

Suasana baru reda setelah Pak RT dan Pak RW yang cukup lama berada di situ mengancam Hendra akan dipanggilkan polisi. Saat mendengar polisi disebut-sebut Hendra melunak.

Tapi bukannya minta maaf, lelaki tersebut malah mengeluarkan beberapa ancaman sambil melangkah keluar rumah.

Sumber: