Motif Bunuh Diri Sekeluarga Warga Pakis Mulai Terungkap

Motif Bunuh Diri Sekeluarga Warga Pakis Mulai Terungkap

Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat.--

MALANG, MEMORANDUM-Polres MALANG sedikit demi sedikit mulai bisa menguak motif bunuh diri satu keluarga yang dilakukan warga dusun Boro Bugis desa Saptorenggo kecamatan Pakis kabupaten MALANG, Selasa, 12 Desember 2023. Polisi sudah mulai menemukan titik terang.

"Dari 12 orang saksi yang sudah kami mintai keterangan semuanya mengarah pada masalah ekonomi, karena yang bersangkutan terjerat masalah hutang," terang, AKP Gandha Syah Hidayat Kasatreskrim Polres Malang, Senin, 18 Desember 2023.

Kasatreskrim menjelaskan, dari 12 orang yang sudah dimintai keterangan, ada yang sebagai kreditur, orang dekat, saudara, orang sekitarnya dan teman seprofesi korban. Semua keterangan yang diberikan hampir semuanya, mengarah pada soal tanggungan hutang yang dimiliki korban.

BACA JUGA:Gara-Gara Pajero, Warga Blimbing, Malang Tertipu Ratusan Juta dan Akan Lapor Polda Jatim

Saat ditanya berapa jumlahnya ? Kasatreskrim tidak tahu pasti berapa jumlah nominal hutang, yang dimiliki korban terhadap orang banyak tersebut. Namun nilainya mencapai puluhan juta, karena tidak hanya pada satu orang saja tetapi pada banyak orang.

BACA JUGA:Pemkab Malang Laporkan 15 Tambang Ilegal pada ESDM Propinsi Jatim

"Berdasarkan keterangan dari orang yang dihutangi akan dipakai untuk biaya hidup sehari hari," kata Gandha.

Gandha menambahkan, pihaknya sampai saat ini terus berusaha mencari handphone milik korban, bahkan pihak Satreskrim hingga tiga kali melakukan pencarian terhadap benda tersebut. Namun hingga saat ini, benda yang dicarinya belum juga ditemukan.

Kemungkinan dari benda tersebut akan terkuak secara jelas, motif yang dilakukan oleh WE (38) melakukan bunuh diri dengan mengajak S (35) istrinya dan anaknya AK (12) pada Selasa, 12 Desember 2023 lalu. Bahkan kejadian tersebut sempat menggemparkan warga kecamatan Pakis serta SDN dimana korban mengajar.

Sedangkan terkait satu anaknya yang masih hidup, saat ini masih terus dilakukan pendampingan untuk dilakukan trauma hilling oleh unit UPPA dan DP3A kabupaten Malang. (kid)

Sumber: