Cinta Sejati Seorang Kekasih yang Tidak Harus Memiliki (2)

Cinta Sejati Seorang Kekasih yang Tidak Harus Memiliki (2)

Ingin Membantu tapi Tidak Ingin Ada Seorang pun Yang Tahu Oleh: Yuli Setyo Budi, Surabaya Menurut Mala, sebagaimana diceritakan Dayat, saking hobinya bermain-main di luar rumah, Koko sampai terkena PKM (penyakit kelamin menular). Itu dipergoki Nia ketika tidak masuk kamar mandi. Koko tampak mengelap anunya. Anu itu tidak terlihat seperti biasa, melainkan bengkak dan mengeluarkan nanah. Nia berteriak kaget, demikian pula Koko. Koko bahkan emosi dan spontan mendorong tubuh istrinya keluar kamar mandi. Sejak itu Nia selalu menolak melayani suami. Katanya jijik. Jijey. “Kata Mala, Nia jadi jijik setelah browsing di Mbah Google dan mengetahui bahwa Koko terkena sejenis penyakit kelamin dan menular,” tutur Dayat. Disikapi Nia demikian, Koko bukannya tobat, minta maaf, dan memperbaiki diri, melainkan tambah liar. Dia semakin jarang di rumah. Hampir setiap malam keluar, bahkan kadang baru pulang pagi hari. Setelah matahari sudah meninggi. Itu belum seberapa. Sekitar tiga tahun lalu dokter memvonis Koko positif mengidap AIDS. Tubuhnya semakin lama semakin kurus. “Celakanya, vonis itu tidak menjadikan Koko menghentikan kebiasaan buruknya,” kata Dayat. Terakhir, sekitar delapan bulan silam, Koko terserang stroke. Pendarahan di batang otak. “Sampai sekarang dia hanya bisa menghabiskan sisa usianya di atas tempat tidur,” kata Dayat. “Nia bagaimana?” tanya Memorandum. “Itulah,” kata Dayat. Menurut Dayat, Nia sekarang ini pontang-panting mencari nafkah untuk keluarga. Untuk merawat suami, untuk membiayai pendidikan anak-anaknya, dan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Orang tua dan mertuanya tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab, ayah Nia yang pejabat pemerintahan terkena operasi tangkap tangan (OTT) kejaksaan. Ayah Nia tepergok menerima suap dari investor rekanan. Lebih celaka lagi, investor tersebut adalah ayah mertua Nia sendiri. Klop! “Kehidupan Nia dan keluarganya sangat memprihatinkan,” kata Dayat, yang mengaku ingin membantu mereka dengan cara yanug tidak terlalu tampak. Kalau bisa, Nia sendiri jangan sampai tahu, “Untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan. Apakah Mas Yuli punya saran?” “Rencana Sampeyan?” Memorandum balik bertanya. “Membantu dia dan keluarganya secara rutin. Kebetulan aku dikaruniai rezeki berlebih oleh Yang di Atas sana.” “Kalau istrimu tahu?” “Kalau memang untuk kebaikan, dia tidak akan keberatan. Aku yakin. Aku tahu siapa istriku.” “Titipkan saja kepada Mala, adik Nia.” “Aku khawatir bocor, Mas. Sungguh, aku tidak ingin ada orang yang tahu kecuali Njenengan. Sebab, aku yakin Njenengan tidak akan membocorkan masalah ini. “Kalau tak tulis di Memorandum?” Dayat tersenyum, “Kalau di Sejuta Kisah Rumah Tangga ya tidak apa-apa. Kan semua ditulis samaran. Nggak masalah, Mas. Nggak akan ketahuan.” Memorandum lantas meminta Dayat mencari nomor rekening tabungan Nia dan secara rutin mengisinya. “Minta tolonglah kepada Mala, tapi jangan sampai dia tahu rencanamu.” (habis)  

Sumber: