PDAM Surya Sembada Buka Rumah Pompa Wonokitri sebagai Destinasi Wisata

PDAM Surya Sembada Buka Rumah Pompa Wonokitri sebagai Destinasi Wisata

Tandon Air Wonokitri yang masih beroperasi hingga sekarang. -Farid-

SURABAYA, MEMORANDUM - PDAM Surya Sembada telah berusia ke-47 tahun. Dalam open house yang digelar di Rumah Pompa atau Tandon Air Wonokitri di Jalan Pakis Tirtosari, bangunan peninggalan zaman Belanda ini rencananya akan dibuka untuk umum. 

Hal ini disampaikan Direktur Utama PDAM Surya Sembada, Arief Wisnu Cahyono bahwa pihaknya akan membuka rumah pompa Wonokitri ini untuk umum. 

"Rumah Pompa Wonokitri ini atau Tandon Wonokitri itu belum pernah dibuka untuk umum. Kedepan tentu akan kami pertimbangan sebagai destinasi wisata, spot foto dan sebagainya," kata Arief Wisnu saat ditemui awak media, Rabu 6 Desember 2023.

BACA JUGA:Kejari Tanjung Perak Surabaya Terima Penghargaan dari PDAM Surya Sembada

Open house yang pertama kali digelar di tandon air zaman Belanda ini juga untuk mengenalkan kepada karyawan bahwa ini merupakan hasil karya karyawan PDAM zaman dahulu. Yang mana pendiri PDAM adalah orang-orang Belanda. 

"Pendiri PDAM kan orang-orang Belanda. Sepatutnya kita menengok secara masa lalu untuk mengingat kerja keras mereka, meneladani sampai PDAM berdiri sudah lebih dari 100 tahun. Mungkin secara administratif 47 tahun, tetapi secara historisnya kan udah lebih dari 100 tahun," bebernya. 

Selain arsitektur yang bergaya Belanda yang menarik, tandon air ini juga masih berfungsi hingga saat ini. Pada zaman dahulu, air dari Gempol dikirim menuju sini dan selanjutnya baru dialirkan secara gravitasi. 

BACA JUGA:Rangkaian HJKS Ke-730, PDAM Surya Sembada Gelar Festival Musik

"Kan tandon air Wonokitri ini tinggi. Sehingga dulu dialirkan tanpa menggunakan pompa. Tapi kalau sekarang tidak cukup pakai gravitasi harus pakai pompa, makanya disebelah sana kami punya juga rumah pompa," ungkapnya. 

Menurut Arief, untuk pembukaan secara umum tandon air Wonokitri belum bisa dipastikan. Karena pihaknya masih melakukan pembenahan-pembenahan. 

"Kita masih mrlakukan pembenahan. Dan kita juga berkerjasama dengan teman-teman komunitas pencinta sejarah untuk memberikan keterangan ini berdiri tabun berapa, siapa arsiteknya, dan perlu untuk kita ungkap," pungkasnya.(rid)

Sumber: