Secuil Kepingan Surga Jatuh untuk Yudis (5)
Sejuta Kisah Rumah Tangga--
Terjadi perdebatan kecil, namun pada akhirnya Rama menerima alasan Yudis. Rama juga membebaskan Yudis dari utangnya yang masih sedikit tersisa. Dianggap lunas.
“Ya sudahlah kalau memang itu maumu. Kekurangan utangmu tidak usah dicicil lagi. Kuanggap lunas. Maaf,” kata Rama.
Beberapa hari berlalu. Saat Yudis sedang olahraga ringan, teleponnya berdering. Dari Nitha. “Kamu sedang liburan kan?”
“Ya Mbak.”
“Mau nemani Mbak shopping?”
“Ke mana, Mbak?”
Pembicaraan mereka terdengar akrab walau tidak pernah bertemu pascamakan malam itu. Bicara melalui telepon juga tidak.
BACA JUGA:Secuil Kepingan Surga Jatuh untuk Yudis (3)
“Gak usah tanya ke mana deh. Kalau mau, besok sore Mbak tunggu di resto tampat kita makan dulu,” kata Nitha, yang langsung memutus sambungan telepon.
Yudis mencoba telepon balik Nitha, tapi tidak bisa. HP-nya sedang tersambung dengan orang lain.
Begitu terjadi terus-menerus hingga keesokan sore, saat Nitha pasti sudah menunggu di resto.
“Ke mana, Mbak?” tanya Yudis setelah bertemu Nitha dan berbasa-basi.
Nitha tidak menjawab pertanyaan itu namun langsung menyambar lengan kiri Yudis untuk digandeng menuju poll taksi. “Mbak yakin aku pasti datang?” tanya Yudis.
“Sinar matamu menyiratkan kau orang yang baik,” kata Nitha, yang lantas berkata kepada sopir taksi,
“Juanda, Pak.”
Sumber: