Sakit Hati, Babysitter Gigit Bayi

Sakit Hati, Babysitter Gigit Bayi

SURABAYA - Berdalih sakit hati ke majikan, membuat Astrid Fransiska, seorang babysitter tega menggigit bahu kanan bayi berusia enam bulan yang di asuhnya. Akibatnya, gadis berusia 22 tahun ditetapkan sebagai tersangka oleh Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya. Peristiwa memilukan itu berawal pada 25 Juli lalu. Ibu korban, INA, melaporkan dugaan penganiayaan itu ke Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya. Akibat ulah Astrid, bayi perempuan berinisial ELI itu mengalami luka memar di bagian bahu belakang dekat ketiak. "Itu hasil visumnya ada. Memang digigit," beber Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni. Proses hukum terhadap tersangka hingga kini masih berlanjut. Dia tidak ditahan. Namun, dikenai wajib lapor seminggu sekali. Kasus tersebut masih dalam tahap pengiriman berkas ke Kejari Surabaya. Berdasar hasil pemeriksaan, Astrid diketahui direkrut INA sebagai babysitter sejak awal Juli lalu. Pelapor saat itu kesulitan membagi waktu antara mengurus anak dan mengelola salon rambut miliknya. Itu alasan ia mencari penyalur babysitter lewat situs online. Proses rekrutmen berjalan normal. Saat itu INA tidak tahu Astrid punya sifat pendendam. Setelah beberapa hari kerja, lanjut Ruth, INA meminta Astrid untuk membantunya di salon." Saat itu dia diminta untuk membersihkan kamar mandi. Tapi pelaku menolak dengan alasan ELI terlalu rewel untuk ditinggal," ungkap Ruth. Penolakan tersebut terjadi beberapa kali. Hingga akhirnya suatu hari pada pertengahan Juli lalu, INA pergi keluar rumah. Dia sedang ada urusan lain. Sang anak, ELI, diserahkan kepada tersangka. "Tempat kejadian perkaranya di sebuah salon di kawasan Surabaya Selatan," kata Ruth. Lebih lanjut, Ruth menjelaskan, usai ditinggal INA, korban mendadak rewel. Astrid berusaha menenangkannya. Namun, ELI tak kunjung diam. Dorongan rasa sakit hati karena menganggap sang majikan sewenang-wenang dan ELI yang tak mau diam membuat Astrid khilaf. Dia lantas menggigit bahu kanan belakang ELI. "Ya makin keras nangisnya," singkat Ruth. Korban lantas diserahkan ke anak buah INA yang jadi capster. Sementara Astrid berusaha membuatkan susu formula agar ELI diam. Capster yang juga rekan Astrid itu sempat mengingatkan bahwa gigitan babysitter itu membekas dalam ke bahu korban. Tapi pelaku tetap acuh. Beberapa saat kemudian, ibu korban kembali ke salon. Dia kaget mendapati bahu kanan anak keduanya itu ada bekas gigitan. INA yang marah lantas menginterogasi Astrid. "Tapi nggak ngaku. Makanya langsung lapor ke kita," ujar Ruth. Saat diperiksa penyidik, Astrid rupanya enggan mengakui perbuatan tersebut. Tindakan sembrono yang dilakukan tersangka baru terbongkar setelah polisi memeriksa anak buah INA yang ada di salon saat kejadian. Darisinilah petugas mengkonfrontir petunjuk tersebut. Astrid baru mengakuinya setelah ditunjukkan hasil visum berupa memar di bahu kanan korban dan keterangan sang capster itu.(fdn/tyo)  

Sumber: