Nelayan Keluhkan Dangkalnya Sungai Bendodo

Nelayan Keluhkan Dangkalnya Sungai Bendodo

Jember, Memorandum.co.id - Sudah bertahun-tahun alur sungai Bendodo, Kali Malang Getem, Desa Mojomuyo Puger dangkal. Akibatnya puluhan boat milik nelayan di dermaga Getem dan Kalimalang, Gumuhmas. kesulitan berlayar menuju laut untuk beraktifitas seperti biasa. Ketua RW, 03, Dusun Kalimalang Desa, Mojomuyo, Sunyoto (49) mengaku belum mengetahui penyebab dangkalnya abrasi dan limbah dari tambah, sehingga dikeluhkan oleh para nelayan. Pasalnya, apabila kondisi air tidak pasang, para nelayan tidak dapat mengeluarkan boat yang disandarkan di dermaga. “Sudah lama kondisi ini, lantaran sungainya sudah dangkal, jadinya kami para nelayan sangat kesusahan untuk melaut,” ujarnya saat ditemui awak media, Minggu (19/1). Dirinya menjelaskan, saat ini kedalaman sungai hanya mencapai 30 cm atau setingkat lutut orang dewasa. Dari pinggir sungai saja sudah tampak tanah di dasarnya. Kondisi ini diperparah dengan intensitas hujan yang tak menentu, sehingga lumpur yang ada di sepanjang sungai itu saat ini semakin bertambah tinggi. “Kalau pasangnya besar paling dalam sungai yakni satu meter setengah, itu pun sudah kedalaman maksimal dan jarang sekali terjadi,” jelasnya. Nelayan setempat khawatir, karena jika tidak berhati-hati mengarahkan kemudi boat melintasi sungai itu akan membuat baling-baling dan mesin boat rusak. Dangkalnya sungai tersebut membuat alur sungai menyempit, sehingga para pelaut itu terpaksa mengeruk sendiri sungai untuk memperdalam dan membuat jalur yang hanya bisa dilalui satu boat saja. Apalagi pengerukan hanya menggunakan timba dan alat bantu manual lainnya. Persoalan ini ditanggapi dengan baik oleh PT Delta Guna Sukses, (tambak) membantu untuk pengerukan, terjadi pro dan kontra ada sebagian yang tidak menginginkan adanya pengakuan, sehingga pihak tambak mengurungkan dan melanjutkan. “Kita berharap pemerintah turun tangan untuk menyelesaikan persoalan ini, sehingga pendalaman sungai di sepanjang jalur sungai Bendodo Kalimalang, Getem Mojomuyo, Puger bisa berlanjut dan bermanfaat,"ujar Sunyoto yang juga sebagai Ketua RW 03, Dusun Kalimalang, Desa Mojomuyo, Puger. Hal yang sama disampaikan oleh Sulaiman Ketua Forum Kelompok Usaha Bersama Nelayan (FKUBN) Kabupaten Jember, Membenarkan Keluhan yang dialami oleh para nelayan, kedangkalan aliran keluar dan masuk nya Kapal. "Saya kira bila ini duduk bersama dari pihak yang kontra, bisa diambil jalan tengah nya, dari lebar sungai kurang lebih seratus meter, yang di dalamkan (dikeruk) selebar tiga puluh meter, secukup jukung/speed lewat keluar masuk,"jelas Sulaiman. (edy/gus)

Sumber: