Prudential Luncurkan Dua Produk Baru di Tahun 2020

Prudential Luncurkan Dua Produk Baru di Tahun 2020

Surabaya, Memorandum.co.id - Memberikan pelayanan asuransi kesehatan, PT Prudential Life Assurance kembali meluncurkan dua produk baru, PRUTotal Critical Protection (PRUTop) dan PRUTotal Critical Protection Syariah (PRUTop Syariah). Presiden Direktur Prudential Indonesia, Jens Reisch mengatakan, mengawali tahun 2020 kehadiran dua produk itu, diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan asuransi kesehatan untuk masyarakat Indonesia termasuk wilayah Jatim. "Prudential terus berinovasi asuransi yang melindungi masyarakat dari kondisi kritis secara total. Kebutuhan masyarakat akan perlindungan semakin dinamis," terang Jens Reisch dikegiatan Kick Off Agen 2020 di Dyandra Convention Hall, kawasan Basuki Rahmat, Rabu (15/1/2020). Dikatakan Jens Reisch, generasi baru PRUTop dan PRUTop Syariah menawarkan beberapa keunggulan utama. "Perlindungan atas kondisi kritis yang lebih luas, tidak terbatas pada jumlah penyakit kritis yang dilindungi. Kemudian maksimal uang pertanggungan hingga Rp 5 miliar," tegas dia. Head of Product Development Prudential Indonesia, Himawan Purnama menjelaskan, dua produk baru itu diharapkan bisa mendorong peningkatan kinerja Prudential di tahun 2020 ini. Tahun 2019, kinerja Prudential disampaikan mengalami kinerja positif. Pada kesempatan itu, Ahli Panyakit Dalam (Internis ) RS Siloam Hospitals Surabaya, dr Chandra Wijaya Sp PD mengatakan, tiap tahun setidaknya ada lima penyakit baru ditemukan dan terus mengancam manusia. "Permasalahan kesehatan dewasa ini makin nyata dan mengancam setiap lapisan masyarakat," tutur dia. Dia menyebutkan catatan WHO permasalahan kesehatan hingga saat ini sudah mencapai 68.000 jenis. "Kita harus waspada dan siaga terhadap kemunculan penyakit-penyakit baru,” ungkap Chandra. Di Jatim berdasarkan data riset kesehatan dasar 2018, beberapa prevalensi penyakit tidak menular berada diatas rata-rata nasional. Sepwrti stroke di Jatim sudah mencapai 12,4 persen sementara nasional 10,9 persen Sementara ntuk penyakit kanker mencapai 2,17 persen untuk nasional 1,79 persen. Penyakit diabetas cukup tinggi mencapai 2 persen di Jatim jika dibandingkan rata-rata nasional yakni mencapai 1,2 persen. “Penyakit kritis bisa mempengaruhi psikologis, sosial hingga finansial yang dapat menggoyahkan stabilitas ekonomi dan masa depan kelaurga,” ungkap Chandra. (day/gus)

Sumber: