Hamil dan Harus Operasi Sumsum Tulang Belakang, Warga Bojonegoro Percayakan Program JKN

Hamil dan Harus Operasi Sumsum Tulang Belakang, Warga Bojonegoro Percayakan Program JKN

Warga Bojonegoro pengakses Layanan Kesehatan--

BOJONEGORO, MEMORANDUM - Ika Puspita Dewi (38), warga Desa Pacul Kabupaten BOJONEGORO ini antusias saat membagikan pengalaman tak terlupakannya saat layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) memberikan keringanan biaya dan kemudahan untuknya berobat melawan sakit nyeri sumsum tulang punggung.

Wanita yang akrab disapa Pita ini mengaku sudah pasrah mengingat dirinya disarankan dokter untuk melakukan operasi saat ia sedang hamil lima bulan. Pita membayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya operasi sampai dengan penyembuhan. Beruntung, sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bojonegoro, Pita telah terdaftar sebagai peserta Program JKN sejak awal berdiri.

“Awalnya saya kira sakit di bagian punggung belakang itu karena efek hamil lima bulan, namun lama-lama saya merasakan lemas dan tidak bisa duduk apalagi jalan. Selanjutnya saya mendatangi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftar untuk memeriksakan kondisi kehamilan saya. Akhirnya dari FKTP di berikan rujukan ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) untuk menuju ke poli saraf. Setelah melalui pemeriksaan, dokter menganjurkan saya untuk melakukan Magnetic Resonance Imaging (MRI),” terang Pita.

BACA JUGA:Aplikasi Mobile JKN Bikin Warga Bojonegoro Tenang Akses Layanan Kesehatan

Pita menjelaskan setelah dilakukan MRI hasilnya menyatakan tulang belakang ada yang retak sehingga harus segera dilakukan tindakan operasi karena kondisi juga sudah lumpuh. Demi keselamatan bayi yang ada di kandungan, akhirnya Pita mengikuti saran dokter untuk dilakukan operasi penanaman pen di sumsum tulang belakang di salah satu rumah sakit di Kabupaten Bojonegoro.

Selama hampir dua minggu, Pita harus menyelesaikan pemulihan di rumah sakit pasca operasi. Ia harus belajar duduk dan berjalan dengan terapis yang menemani. Ia menceritakan jika pelayanan pasien dengan menggunakan BPJS Kesehatan tidak dipandang sebelah mata.

“Satu lagi yang membuat saya tenang saat operasi di rumah sakit, pelayanan rumah sakit termasuk dokter dan perawatnya tidak membeda-bedakan. Saya pun jika tengah malam belum ada keluarga yang datang, perawat dengan sigap membantu apa yang saya butuhkan. Misalkan saat ganti infus karena cairan habis, dengan sigap langsung ditangani. Layanan JKN sekarang ini juga tidak ribet untuk pengambilan obat karena bisa langsung diantar ke ruangan rawat inap,” papar Pita.

BACA JUGA:Aplikasi Mobile JKN No Ribet, Warga Bojonegoro Puas

Pita juga menceritakan jika pada saat kehamilan anak kedua, ia pernah mengalami keguguran saat usia delapan bulan dalam kandungan. Tentunya Pita merasa sangat terpukul mengingat anak kedua yang dinantikan harus ia relakan menghadap Tuhan. Proses operasi dilakukan untuk mengeluarkan calon jabang bayi tak lupa tetap menggunakan layanan JKN.

“Atas kuasanya Tuhan, saya diberikan kelancaran, kemudahan dan ketenangan dengan menggunakan layanan JKN. Bukan menolak menjadi pasien umum, tapi karena saya sudah membuktikan sendiri manfaat dari layanan JKN dan saya tidak mengeluarkan biaya sepeserpun. Apalagi sekarang sudah cepat untuk mau berobat ke faskes, tinggal mengunduh Aplikasi Mobile JKN sehingga tidak perlu lama menunggu antrean karena sudah online,” cerita Pita.

Pita juga menambahkan, suaminya yang merupakan seorang ASN bertugas di Dinas Kehutanan Kabupaten Bojonegoro juga pernah menggunakan layanan JKN saat operasi batu empedu.

“Ternyata tanpa diduga, keluarga kami ini selalu menggunakan layanan JKN, bahkan yang berbiaya besar. Suami saya awalnya lemas dan merasakan sakit di lambung, lalu berbekal kartu JKN berobat ke dokter yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Betapa kagetnya saat itu mengetahui hasil Ultrasonografi (USG) banyak sekali batu yang ada di perut suami serta hasil pemeriksaan bilirubinnya tinggi, sehingga dokter menyarankan untuk dioperasi,” jelas Pita.

BACA JUGA:Aplikasi Mobile JKN Bikin Warga Bojonegoro Tenang Akses Layanan Kesehatan

Pita sangat bersyukur, ia dan keluarganya tidak membuat beban keluarga saat sakit dan butuh biaya karena semuanya sudah dijamin penuh oleh BPJS Kesehatan. Selanjutnya ia berharap semoga BPJS Kesehatan semakin baik layanan kesehatannya pada masyarakat.

“BPJS Kesehatan semoga selalu dapat membantu rakyat dalam layanan kesehatan. Tanpa menggunakan layanan JKN, tidak akan mungkin saya dapat membiayai sakit saya dan suami juga persalinan sampai dengan anak ketiga. Jaya terus untuk BPJS kesehatan dan fasilitas yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan yang luar biasa,” tutup Pita. (ru)

Sumber: