Gratiskan Perawatan Pasien Gizi Buruk

Gratiskan Perawatan Pasien Gizi Buruk

Lamongan, memorandum.co.id - Meilani Alfira Damayanti (2), penderita gizi buruk dari Desa Latukan, Karanggeneng, sudah menerima perawatan intensif dari RSUD dr Soegiri Lamongan. Bupati Fadeli meminta biaya selama perawatannya agar digratiskan. Hal itu disampaikannya usai menjenguk Almira di RSUD dr Soegiri bersama Kapolres AKBP Harun dan Dandim 0812 Letkol Inf Sidik Wiyono, Selasa (14/1). Mereka memberikan bingkisan berisi berbagai buah dan susu, serta mainan untuk Almira. Meski pengobatannya sudah ditanggung BPJS, Fadeli meminta semua jenis perawatan untuk Almira digratiskan dan diberikan perhatian khusus. Tim dokter juga agar bekerja maksimal, sehingga proses pemulihannya lebih cepat. Sementara dr Aty Firsiyanti yang menangani Almira secara langsung mengungkapkan, pihaknya telah melakukan penanganan secara komperhensif. Yakni menangani gizinya, mencari penyebabnya, hingga tindak lanjut pada penanganan agar kondisi balita segera pulih. “Kondisi terkini, keadaan Elmira sudah lebih baik dari pada awal pertama kali di bawa ke RSUD dr Soegiri.  Seperti yang kita tahu bahwa gizi buruk memiliki tipe yang berbeda-beda. Pada kasus ini, Almira menderita tipe marasmus, merupakan gizi buruk karena kekurangan karbohidrat, ,” jelasnya. Sehingga tim dokter tetap memberikan nutrisi sedikit demi sedikit agar bisa diterima oleh lambungnya. Aty juga melihat adanya kemungkinan balita berusia 32 bulan ini memiliki alergi. Saat ini pihak dokter masih mencari penyebabnya. Sehingga untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisinya, Alfira diberikan susu berbahan soya. Selain alergi, Alfira juga mengidap infeksi yang menyebabkan kondisinya tidak dapat mencerna makanan secara baik. Namun dokter telah memberikan antibiotik agar sistem pencernaan berangsur membaik. Disampaikan terpisah oleh Kepala Dinas Kesehatan Lamongan dr Taufik Hidayat, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan tim RSUD dr Soegiri untuk menjalankan diet yang bisa diterima oleh penderita. Karena ususnya tidak bisa menerima semua makanan. Selain itu, usai menjalani pengobatan juga akan ada pendampingan tim tenaga kesehatan kecamatan dan pemberian makanan tambahan yang sesuai rekomendasi. “Dan tak kalah penting kami juga akan mempersiapkan keluarga untuk  pengasuhan yang benar ketika sudah di rumah,” tutupnya. (*/udi/gus)

Sumber: