Jelang Akhir Tahun, Pembangunan IGD dan Poliklinik RSUD Prof Dr Soekandar, Mojosari Dikebut

Jelang Akhir Tahun, Pembangunan IGD dan Poliklinik RSUD Prof Dr Soekandar, Mojosari Dikebut

PPK Pembangunan RSUD Prof Dr Soekandar Mojosari, Isbatul.--

MOJOKERTO, MEMORANDUM- Pembangunan gedung Poliklinik dan IGD Terpadu di RSUD Prof dr Soekandar, Mojosari, MOJOKERTO terus dikebut. Progres pembangunan  gedung tersebut saat ini sudah mencapai 82 persen. Sesuai jadwal pembangunan dua gedung tersebut akan  selesai  pada akhiir bulan November  tahun 2023 dan segera bisa dimanfaatkan untuk  pelayanan kesehatan masyarakat.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Isbatul mengatakan, harapannya setelah selesai dapat dimanfaatkan bagu pelayanan kesehatan masyarakat. Upaya untuk menyelesaika  pembangunan tepat waktu, pihak RSUD melakukan evaluasi pelerjaan seminggu sekali. 

"Semua Instalasi listrik, air, gas medis serta pendingin udara AC sental sudah terpasang, dan kin dilanjutkan pasangan lift dan pekerjaan ekterior," terang Isbatul, Senin, 6 November 2023.

BACA JUGA:Polisi Ringkus Pria Paruh Baya Warga Tumpang Pembobol Indomaret

Dua fasilitas baru tersebut nantinya alan memudahkan pasien mengakses layanan kesehatan. Untuk gedung IGD terpadu  4 lantai tersebut akan dilengkapi layanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK), radiologi, pemeriksaan laboratorium, serta ruangan operasi pasien gawat darurat (OK Emergensi). 

BACA JUGA:Korban Pencurian Lampu Kapal Nelayan Tambak Wedi, Surabaya Ampuni Dua Pelaku

" Saat ini untuk IGD sudah mencapai 62 persen sedangkan yanv Poliklinik sudah 82 persen, sesuai jadwal kedua gedung tersebut akan selesai akhir bukan november tahun ini," kata Isbatul.

Sememtara  gedung Poliklinik terpadu tahun ini juga dibangun 4 lantai. Rencana semua klinik ditempatkan di satu gedung tersebut. Mulai dari poliklinik medical check up, anak, anestesi, bedah anak, bedah digestif, bedah saraf, bedah umum, endoskopi, gigi, gizi, jantung, kulit, mata, obgin, onkologi, orthopedi, paru, dalam, psikiatri, rehab medis, saraf, THT, umum, urologi, serta VC.

Lebih lanjut dikatakannya progres pembangunan gedung saat ini on progres. Sempat terjadi keterlambatan pekerjaan satu hingga dua persen namun berikutnya bisa terkejar. Kendala dilapangan karena pekerjaan berdampingan  dengan lokasi rawat inap pasien. Untuk kenyamanan pasien yang berada berdampingan dengan proyek pembangunan maka perlu   memindahkan sejumlah alat medis yang harus dilalukan oleh tenaga ahli.

"Kendala dilapangan sangat diluar perhitungan namun karena kita juga menggandeng manjemen konsultan maka cepat terkendali untuk mengejar keterlambatan proyek tersebut," paparnya.

Ia memaparkan, untuk pekerjaan proyek sebesar ini pihak RSUD meggandeng pendamping dari Kejaksaan setempat dan Kepolisian. Tujuannya untuk mendapat arahan tetkait penggunaan anggaran agar lebih transparan dan tidak melanggar aturan.

"Saat  melakukan evaluasi proyek selalu melibatkan, aparat penegak hukum sebagai pendamping agar proyek berjalan  sesuai aturan," pungkasnya.(war)

Sumber: