Polisi Amankan Nenek yang Mengaku Diperkosa
Jember, Memorandum.co.id – Pengakuan nenek Sumintuk (65) yang mengaku menjadi korban perkosaan dan pembunuhan justru mengantarkannya ke jeruji besi. Ini setelah polisi menemukan sejumlah kejanggalan dalam peristiwa tersebut. Menurut Kapolres Jember AKBP. Alfian Nurrizal, kejanggalan kasus ini terlihat saat polisi melakukan olah TKP dan penyelidikan, dimana dari olah TKP dan pemeriksaan korban dan saksi-saksi, pihaknya menemukan sejumlah kejanggalan, diantaranya pada bercak darah korban. “Kejanggalan itu terlihat pada darah yang keluar tidak merembes ke belakang, tapi ke arah dada, sedangkan saat ditemukan posisi korban telentang tidur, hal ini sesuai pengakuannya, saat melukai dirinya posisi yang bersangkutan duduk,” ujar AKBP. Alfian Nurrizal, Jumat (10/1/2020). Sebelumnya, pengakuan nenek Sumintuk, warga Dusun Krajan Desa Umbulsari Jember yang mengaku menjadi korban perkosaan dan pembunuhan membuat gempar warga setempat. Ternyata, upaya itu hanya alibi untuk menghindari kewajiban dari hutangnya.[penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="baca juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="left" withids="" displayby="tag" orderby="rand"] “Dari kasus yang sempat viral tersebut, nenek yang jadi korban perkosaan dan upaya pembunuhan itu berhasil kita ungkap, bahwa korban bukan diperkosa maupun akan dibunuh, tapi yang bersangkutan mau bunuh diri,” ujar Kapolres Jember AKBP. Alfian Nurrizal SH. MHum Jumat (10/1/2020). Atas kejadian tersebut, Sumintuk dijerat dengan pasal 220 KUHP yakni membuat keterangan palsu, dengan ancaman hukuman satu tahun penjara. “Yang bersangkutan kita jerat pasal 220 KHUP, namun yang bersangkutan tidak kita lakukan penahanan,” ujar Kapolres. Sementara nenek Sumintuk, kepada sejumlah wartawan mengatakaan, bahwa dirinya memang ingin bunuh diri, karena terlilit hutang, berhubung saat ditemukan masih hidup, ketika diperiksa ia mengaku diperkosa dan hendak dibunuh. “Iya saya memang ingin mati, ternyata masih diberi hidup, saya terlilit hutang, saya mengaku diperkosa dan mau dibunuh, karena saya bingung harus bagaimana,” ujar nenek Sumintuk yang mengaku menyesal telah berbohong. Nenek Sumintuk berjanji, bahwa dirinya tidak akan mengulangi perbuatannya, dan kapok untuk berbohong, maupun upaya bunuh diri. (edy/gus)
Sumber: