Tips Menghindari Arisan Bodong dari Ekonom Unmuh Surabaya agar Anda Tak Jadi Korban
ekonom Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Dr Mochamad Mochklas --
SURABAYA, MEMORANDUM - Arisan bodong dengan sistem online masih terus memakan korban. Menilik masalah ini, ekonom Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Dr Mochamad Mochklas SSi MM, memberikan tips agar tidak tertipu dengan arisan yang mengatasnamakan investasi.
Menurutnya, yang pertama harus dilakukan adalah masyarakat paham siapa yang akan menjadi ketua yang memegang arisan.
Jika ketuanya adalah seorang pengusaha makan, maka uang tersebut pasti akan diputar untuk modal usaha.
BACA JUGA:Korban Investasi dan Arisan Cuan Grup Lapor ke Ditreskrimsus Polda Jatim
“Beberapa fenomena yang terjadi terkait arisan online yang uangnya dibawa kabur adalah ownernya seseorang yang hedon dan glamour, sehingga masyarakat penting untuk mengenal karakter ownernya,” terang Mochklas, Rabu, 25 Oktober 2023.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UM Surabaya ini menambahkan, hal lain yang perlu diperhatikan lagi yakni, ketika hendak berinvestasi adalah pastikan investasi yang diikuti telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Jangan mudah tergiur dengan bunga besar yang didapatkan, karena fakta di lapangan banyak macam modus yang dilakukan oleh seseorang agar kita ikut gabung dalam arisan tersebut,” tandasnya.
BACA JUGA:Kenali Ciri-Ciri Jebakan Investasi Bodong Berkedok Arisan
Mochklas menjelaskan, fenomena arisan online saat ini memang sudah tidak mengarah pada arisan yang sebenarnya.
Karena arisan yang sebenarnya merupakan kegiatan perkumpulan yang dilakukan oleh masyarakat, terlebih kepada perempuan.
Menurut Mochklas, arisan saat ini sudah berkembang menjadi arisan yang tidak begitu mengikat, sehingga arisan lebih menjurus kepada investasi dan berkembang menjadi arisan online.
BACA JUGA:Jadi Korban Arisan Bodong Harus Lapor Kemana? Ini Langkah-langkahnya
Modal iming-iming yang dilakukan oleh ketua arisan seringkali menjanjikan hasil yang cukup besar, sehingga masyarakat tergiur dan bergabung.
“Masyarakat penting memiliki literasi keuangan yang baik, sehingga mereka dapat mengelola dan menginvestasi keuangan pribadi, baik itu berupa uang, barang atau investasi emas yang menjadi tren saat ini,” kata dia.
“Ketika seseorang memiliki pemahaman yang baik, risiko yang ditimbulkan juga lebih kecil,” sambungnya.
Dia menjelaskan, investasi uang jika bunga depositnya di bawah 5% pasti mustahil, karena semua investasi tidak ada yang nilainya di bawah 5%.
BACA JUGA:Arisan Bodong di Pasuruan, Keluarga Tak Tahu Keberadaan RDY
Hal tersebut hanyalah trik dari ketua arisan untuk mengikat anggota agar tertarik untuk ikut arisan online.
“Yang perlu dipahami oleh masyarakat, jangan tergiur dengan investasi yang lebih dari nilai deposit. Sebab, pondasi ekonomi jika uang tersebut tidak diputar tentunya uang tersebut tidak akan didapatkan dengan hasil tinggi. Perlu dipahami kembali tujuan arisan hanya untuk kumpul-kumpul atau hanya untuk investasi,” tuntasnya.(bin)
Sumber: