Kejutan, atau Malah Terkejut
Sujatmiko Pemimpin Redaksi Memorandum--
Percaturan pemilihan presiden di Indonesia diprediksi akan menjadi pertarungan yang seru.
Calon presiden telah menemukan pasangan masing-masing: Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo dengan Mahfud MD.
Namun, Prabowo masih sendiri. Ada kemungkinan pasangan calon lain muncul tiba-tiba, seperti Airlangga berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Atau tiba-tiba Airlanggga dengan Gibran Rakabuming Raka. Tak pasti. Bisa juga Prabowo ditinggal karena birahi penguasa.
Saat ini, Prabowo belum memiliki pendamping. Alasan di balik keterlambatannya dalam mencari pendamping masih menjadi tanda tanya.
Apakah ini bagian dari strategi atau karena belum mendapatkan saran yang tepat?
BACA JUGA:Pat Gulipat, Siapa Cepat
Dalam situasi seperti ini, pertanyaannya adalah apakah Prabowo akan memberikan kejutan atau justru akan terkejut oleh hal-hal yang tak terduga.
Bisa-bisa Prabowo dijegal tak bisa maju capres. Kemungkinan-kemungkinan itu bisa terjadi. Karena di politik tak ada kawan sejati. Semua kepentingan.
Siapa yang berpeluang untuk mendampingi Prabowo? Eric Tohir, Gibran Rakabuming Raka, Ridwan Kamil, atau Khofifah Indar Parawansa?
Banyak yang berpendapat bahwa Prabowo akan cocok dengan tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU). Dengan demikian, fokusnya mungkin akan jatuh pada sosok Eric Tohir dan Khofifah Indar Parawansa.
BACA JUGA:Marwah MK
Pertanyaannya, apakah Jawa Timur akan menjadi penentu utama bagi capres dan cawapres yang berpeluang menggantikan tahta Joko Widodo?
Di Jawa Timur, Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD sudah dikenal dengan baik karena memiliki kedekatan kuat dengan nahdliyin.
Para pakar politik menekankan pentingnya bagi Prabowo Subianto untuk memilih cawapres dengan tepat dan cepat.
Jika tidak, Ketum Gerindra ini akan kesulitan mendapatkan simpati rakyat dan mungkin akan ditinggalkan.
BACA JUGA:Like and Dislike
Sumber: