Polda Jatim Gandeng Media dan PWI Gelar Pelatihan Peliputan Pemilu 2024

Polda Jatim Gandeng Media dan PWI Gelar Pelatihan Peliputan Pemilu 2024

Kapolda Jatim Irjenpol Toni Harmanto saat memberikan sambutan dalam diskusi panel dan pelatihan peliputan pemilu 2024--

SURABAYA, MEMORANDUM - Polda Jawa Timur bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Media se-Jawa Timur menggelar Diskusi Panel dan Pelatihan Peliputan Pemilu 2024. Dalam acara itu, hadir Kapolda Jatim Irjenpol Toni Harmanto dan Wakapolda Jatim Brigjenpol Akhmad Yusep Gunawan.

Selain itu, turut hadir Ketua PWI Jatim, perwakilan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), perwakilan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan pengurus PWI di Kota dan Kabupaten di Jawa Timur dan pengamat politik Universitas Airlangga Suko Widodo.

Kapolda Jatim Irjenpol Toni Harmanto mengatakan, jika banyak sekali informasi yang berkembang secara pesat di momen tahapan menjelang pemilu 2024. Ia tidak menampik, banyak berita yang memiliki akurasi tepat dalam tahapan pemilu.

"Namun sebaliknya ada pula berita yang akurasinya kurang pada tahapan pemilu seperti saat ini," kata Toni Harmanto.

BACA JUGA:Bidpropam Polda Jatim Sosialisasi Pembinaan Etika Profesi Polri 2023 di Polres Lamongan

"Saya sampaikan bersama. Jika dulu bad news is good news. Tetapi, sekarang ini, bad news is bad news, good news is good news. Buruk tetap buruk. Bukan jadi seksi dan Bagus," imbuh Toni Harmanto.

Toni Harmanto mengatakan, sejauh ini, potensi konflik sudah menurun jauh dibandingkan tahun sebelumnya. Jika pada 2022 ada 268 potensi konflik. Tetapi tahun ini, kata Toni, hanya menyisahkan 4 konflik.

"Ada 268 potensi konflik pada tahun 2022 di wilayah Jawa Timur, namun melalui komunikasi yang sudah terjalin saat ini di tahun 2023 menyisakan 5 potensi konflik," pungkas dia.

Sementara itu, Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim mengapresiasi upaya Polda Jatim dengan menggelar kegiatan ini. Dengan digelarnya acara ini, ia baru sadar jika kepedulian jurnalis dalam pelatihan peliputan sangat besar dan antusias.

"Kita ketahui sendiri, jika sekarang, ruang publik di sekitar kita, sudah terkontaminasi (berita hoak) terutama soal proses pemilu. Terdirtorsi dan banyak berita hoaks," tegas ayah Item panggilan akrabnya.

Dengan antusiasme tersebut, Lutfil Hakim berharap, produk jurnalis yang dihasilkan bisa menjadi referensi bagi masyarakat dan jauh dari hoaks. Selain polisi media juga bisa presisi. Saya harap, semoga pelaksanaan pemilu bisa aman, nyaman dan terkendali," tutup dia.(fdn)

Sumber: