Marak Curanmor, Polisi Harus Bisa Bongkar Sindikat hingga ke Penadah
Dr M Sholehuddin SH MH--
Oleh kerena itu, dalam persoalan ini masyarakat memiliki andil dalam mengantisipasi agar kasus curanmor dapat ditekan angkanya.
"Misal parkir tidak sembarangan, kalau meletakkan motor harus ada kunci tambahan. Karena tidak cukup mengandalkan kunci stang saja. Itu salah satu cara menekan angka curanmor yang memang lagi naik terus di Surabaya bahkan ada laporan kehilangan setiap hari, " ujarnya.
Menurutnya tidak bisa persoalan ini hanya diserahkan kepada polisi begitu saja. Kendati personelnya terbatas, dan yang diurusi banyak.
"Makanya pola pikir dan sikap masyarakat itu penting. Untuk menekan angka kriminalitas dalam hal curanmor masyarakat harus ikut berpartisipasi aktif, tidak boleh pasif," imbuhnya.
Sholehuddin mengajak masyarakat harus menjadi polisi untuk dirinya sendiri, misalnya juga perketat keamananya kampung masing masing dengan melakukan penjagaan di akses akses keluar masuk atau gang.
"Jadi digalakkan lagi ronda malam. Ini bisa disebut pemolisian masyarakat," imbuhnya.
Tidak bisa dipungkiri tingginya kasus kriminalitas seperti curanmor ini juga akibat situasi perekonomian yang semakin sulit.
"Sulitnya mencari lapangan pekerjaan, dan banyaknya pengangguran menjadi faktor kriminalitas naik. Karena ini urusan perut, mereka akan nekat melakukan apa saja demi bisa makan, " tandas Sholehuddin.
Sumber: