Hanya Gegara Rokok, Anak di Pasuruan Tega Bacok Bapak hingga Tewas

Hanya Gegara Rokok, Anak di Pasuruan Tega Bacok Bapak hingga Tewas

Tersangka, Imam Basori, saat diamankan polisi di rumahnya setelah tega membacok ayah kandungnya hingga tewas--

Pasuruan, Memorandum - Seorang anak seharusnya dituntut menghormati orang tuanya. Namun perilaku yang dilakukan Imam Basori (42) jelas tak berakhlak. Pria asal Dusun Karanggondang, Desa Pucangsari, Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan, Rabu, 27 September 2023 tega menghabisi nyawa bapaknya sendiri, Tipji (72).

Ironisnya, nyawa sang bapak melayang gara-gara sang pelaku diingatkan untuk tidak menghabiskan rokok milik bapaknya. 

Tipji tewas usai dibacok sang anak dengan sabit yang biasa digunakan untuk.mencari rumput. Sang bapak dibacok di bagian kepala dan leher. Korban tewas karena kehabisan darah setelah mengalami luka bacok yang sadis. 

Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Farouk Ashadi Haiti menjelaskan, pelaku pembacokan tersebut adalah anak kandung korban.

Sementara korban diketahui sudah lama diduga mengalami gangguan jiwa. Kendati mengalami gangguan jiwa, namun sang orang tua memilih mengasuh anaknya untuk hidup bersama.

Hanya saja, perilaku berbahaya bisa saja muncul ketika pikiran Basori korslet. Buktinya ketika pelaku diingatkan orang tuanya untuk tidak menghabiskan rokoknya, sang pelaku tersinggung dan bertindak kesetanan.

"Pelaku adalah anak kandung korban, perkara rokok pelaku tega membacok ayahnya," jelas Kasatreskrim pada Kamis, 28 September 2023. 

Dijelaskan Kasat, saat itu pelaku sempat mengambil rokok yang berada disamping korban sehabis sarapan atau makan siang. Kala itu, korban bilang agar rokok tersebut jangan diambil semuanya.

Setelah korban mengambil sebatang rokok, lalu bungkus rokok tersebut dilempar korban dan mengenai muka pelaku.

Setelah itu, korban tersinggung dan tersulut emosinya. Ia kemudian ke ruang depan duduk sambil menyalakan rokok.

Tak lama kemudian, pelaku ke ruang depan dan menghampiri korban dengan menenteng sebuah sajam jenis sabit. Sabit ini setiap harinya digunakan untuk menyabit rumput.

Dengan emosi, pelaku membacok korban secara membabi buta, hingga mengenai kepala korban serta bagian leher. Darahpun mengucur deras dan membasahi lantai. 

Setelah mendapatkan kekerasan dari anak kandungnya, Tipji berusaha keluar rumah dan meminta pertolongan warga.

Korban kemudian jatuh di pekarangan rumah warga karena kehabisan darah. Oleh warga yang mengetahui kejadian tersebut, korban ditolong dan dibawa ke Puskesmas Purwosari. Namun nyawa korban tak tertolong setelah mendapatkan perawatan medis beberapa saat kemudian.

Sumber: