JPO Jalan Ahmad Yani Surabaya Bahayakan Masyarakat
Kondisi JPO di Jalan Ahmad Yani depan Universitas Bhayangkara Surabaya dinilai kurang panjang dan membahayakan. --
Surabaya, Memorandum - Jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan Ahmad Yani, Surabaya tepatnya di depan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa) Surabaya dan Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya, kondisinya memprihatinkan, Jumat, 22 September 2023.
Selain tidak dilengkapi dengan atap, JPO tersebut juga kurang panjang. Alhasil masyarakat masih harus menyeberangi Jalan Ahmad Yani, baik yang ada di sisi timur maupun sisi barat. Padahal lalu lintas di Jalan Ahmad Yani terbilang sangat padat.
Tak ayal, kondisi JPO yang tidak layak ini mendapat kritikan tajam dari masyarakat. Terutama kalangan mahasiswa yang seringkali memanfaatkan JPO tersebut untuk menyeberang.
"JPO ini sangat berfungsi, tetapi kondisinya memprihatinkan. Karena yang pertama tidak dilengkapi dengan atap, lalu yang kedua masih harus menyeberang terlebih dahulu. Semestinya ukuran jembatan diperpanjang agar lebih memudahkan dan tidak membahayakan," tutur Nur Laila, mahasiswa Uinsa.
Yang lebih parah, kata Laila, di titik tersebut belum dilengkapi dengan pedestrian crossing traffic light (PCTL) atau tombol dengan suara bel keras untuk membantu masyarakat menyeberang. Alhasil, masyarakat harus bertaruh nyawa untuk bisa mengakses JPO tersebut.
"Perlu kehati-hatian yang ekstra untuk menyeberang, karena nggak ada tombol tetot-tetotnya. Kita banyak-banyak ngucap bismillah, apalagi yang di sisi Ubhara ini lalu lintasnya padat," terang mahasiswa semester 4 jurusan Ilmu Komunikasi ini.
Dia berharap, Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya dapat memberikan perhatian terhadap kondisi JPO yang kurang layak tersebut. Sebab, JPO itu sangat berfungsi bagi para mahasiswa maupun masyarakat lainnya.
"Mohon diperbaiki Pak Wali Kota, supaya teman-teman itu lebih nyaman dan aman saat menyeberang. Kondisi ini sudah lama seperti ini, bahkan saat saya kuliah semester satu belum juga mendapat perbaikan," harap Laila.
Pantauan di lapangan, JPO tersebut memang masih sering dilalui oleh masyarakat terutama mahasiswa. Dalam 15 menit, ada sebanyak 7 orang yang melintas di JPO. Artinya, banyak masyarakat yang bergantung pada JPO tersebut. Terlebih di lokasi ini pula terdapat pemberhentian Suroboyo Bus, baik Jalan Ahmad Yani sisi timur maupun barat.
Sedangkan tidak jauh dari lokasi sekitar 850 meter, juga terdapat JPO di Jalan Ahmad Yani. Tepatnya di depan kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) Provinsi Jawa Timur. Akan tetapi JPO tersebut kondisinya sangat layak. Dilengkapi atap, lebih panjang hingga ke pedesterian, dan bahkan disertai dengan lift. (bin/fer)
Sumber: