Penipuan Tilang Online, Butuh Peran Warga, Polisi, dan Kominfo
Muhamad Afifu--
Surabaya, Memorandum - Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai tilangan elektronik atau online, dimanfaatkan pelaku kejahatan melancarkan aksinya. Dengan modus mengirim link surat tilangan palsu melalui WhatsAap (WA), masyarakat banyak yang terperdaya dan terkuras uang di banking-nya.
"Kalau kita klik link saja tiba-tiba tabungan kita bisa terkuras habis. Menurut saya pribadi harus ada kerja sama antara kedua belah pihak, kepolisian dan masyarakat. Dalam hal ini masyarakat diberikan edukasi mengenai penipuan-penipuan yang sekarang bisa dilakukan secara online, contohnya penipuan melalui kiriman link," kata Muhamad Afifu warga Manukan Surabaya.
Ia menegaskan, tugas polisi selain menyampaikan eduksi mengenai permasalahan tersebut, polisi juga harus mencari solusi secara action atau tindakan. Contohnya memperkuat cyber city. Memperkuat kekuatan teknologinya, termasuk link-link dan web yang mencurigakan mengarah kejahatan penipuan segera dihapus.
"Tentu ininya ini perlu ada kerja sama dengan kominfo, tidak hanya kepolisian saja," tuturnya.
Menurutnya, karena disini statusnya polisi keamanan, maka otomatis polisi memiliki peran penting. Peran pentingnya bagaimana untuk menindaklanjuti ini?
"Tentu harus melakukan kerjasama dengan bidang kominfo bahwa kita harus memberantas scam-scam (tipuan), memberikan edukasi ke masyarakat, tidak hanya melakukan tilangan saja. Tapi juga melakukan aksinya yaitu dengan memberikan edukasi tadi," paparnya.
Pihaknya juga menangapi penerapan tilang elektronik. Bahwa menurutnya pemberlakuan tilang elektronik itu sebuah upaya untuk memperbaruhi sistem yang sebelumnya dilakukan secara manual.
"Cuman gegara banyak oknum yang menyalahgunakan akhirnya orang tidak tahu, dan tidak paham mengenai teknis tilang online merasa bahwa itu adalah bentuk tilangan sebenarnya dari kepolisian. Ternyata tilang yang didapat adalah penipuan. Oleh karena itu kepolsian harus memberikan eduksi, memberikan contoh surat tilang online yang benar itu seperti apa, semua kembali kepada masyarak dan kepolisian bagaimana mereka bisa bekerjasama bisa membedakan mana tilangan palsu dan asli," pungkasnya. (alf/fer)
Sumber: