Cinta Yola dan Yuli Berakhir di Tangan Psikiater (3)
Yuli menangis. Dia mogok tidak mau berangkat sekolah. Berbagai bujukan tidak dihiraukan Baru ketika hampir berangkat dan melihat sepatu kakaknya, Yuli menghentikan tangisnya. Yuli menunjuk sepatu Yola dan minta kakaknya mencopot sepatu tersebut. Tanpa banyak kata Yola segera mencopot sepatunya dan memberikan kepada Yuli. Dia kemudian membawa sepatu yang basah tadi ke bawah pran air dan mencuci ala kadarnya. Ketika diigatkan ayah dan ibunya bahwa sepatu tersebut masih basah, “Aku bilang, ‘Nggakpapa Ma, Pa… nanti sesampai sekolah juga kering.’ Papa dan Mama lantas mengelus rambutku.” Itu tadi hanya salah satu contoh. Ada cerita lain yang lebih seru. Waktu itu mereka duduk di kelas tiga SMP. “Kami kan kembar identik. Jadi, tidak semua orang bisa membedakan kami. Hanya orang-orang dekat yang bisa. Sewaktu di sekolah, kami diberi pita rambut beda warna,” aku Yola. Sambil menahan senyum, Yola bercerita bahwa waktu itu ada kakak kelas, sebut saja Faried, yang naksir dia. Ketika menyampaikan isi hatinya, Faried tiba-tiba mak-sruput mencium pipi Yola. Kisah lucu ini disampaikan kepada Yuli. Adiknya mendengar cerita tersebut sambil ternyum-senyum geli. Keesokan harinya tanpa sengaja Yola melihat Yuli mengambil pita rambut Yola yang sedang dijemur di halaman belakang. Pita tersebut dimasukkan tas sekolah dengan tersega-gesa. Di sekolah, Yola selalu mengawasi gerak-gerik adiknya dari jauh. Begitu bel istirahat berbunyi, dia melihat Yuli melesat ke toilet sekolah. Tak lama kemudian Yuli keluar dengan pita rambut warna beda. Warna khas milik Yola. Yuli kemudian berjalan cepat menuju ruang kelas Feried. Dia berdiri di samping pintu kelas. Begitu melihat Faried nongol, Yuli berbalik dan berjalan pelan-pelan menuju kebun di halaman belakang sekolah. Faried menyusul di belakang Yuli. Menyadari Faried berjalan di belakanganya, Yuli mempercepat langkahnya dan baru berhenti di samping pohon pisang. Napasnya tersengal. Tak lama kemudian Faried sudah berdiri di samping Yuli. Dengan sigap cowok keren tersebut mencium pipi Yuli dan segera bebalik hendak pergi. Namun belum sempat melangkah, tangannya ditarik Yuli. Sekarang giliran Yuli yang mencium pipi Faried. Yola yang menyaksikan pemandangan itu dari jauh hanya tersenyum. Geli. Dia saksikan juga bagaimana Faried tertegun mendapat serangan balasan dari Yuli. Warna wajahnya memerah. Sejenak kemudian Yola melihat Faried melangkah pelan-pelan kembali ke kelas. Wajahnya masih memerah. Yola yang bersembunyi di balik tiang penyanggah teras mendadak muncul di depan Faried. Menghadangnya. (jos, bersambung)
Sumber: