Krisis Air, Warga di Madiun Manfaatkan Sumber Air Candi

Krisis Air, Warga di Madiun Manfaatkan Sumber Air Candi

Madiun, memorandum.co.id-Warga Dusun Candi, Desa Bagi, Kecamatan/Kabupaten Madiun memanfaatkan sumber mata air candi di desa setempat untuk memenuhi kebutuhan memasak dan air minum. Sugiharto, salah satu warga setempat mengatakan, air sumur di rumah hanya dapat digunakan untuk kebutuhan mandi dan mencuci. Sementara, untuk masak dan minum, dia harus mengambil di sumber air candi. Untuk kebutuhan rumah tangga, dalam sehari sedikitnya membutuhkan air 2-3 galon. "Air di candi ini bisa membantu masyarakat lingkungan. Untuk sehari kadang dua galon, kadang tiga galon untuk kebutuhan masak dan minum," kata dia, saat ditemui Rabu (23/8). Setiap hari, sumber air candi selalu ramai menjadi jujukan warga untuk memperoleh air bersih. Antrian selalu nampak mulai pagi, pukul 04.00 WIB hingga tutup pukul 23.00 WIB. Setiap galon atau jerigen, mereka harus membayar Rp 1.000 dan maksimal mengisi lima jerigen. "Airnya bagus, bisa diminum langsung, kalau dimasak juga baik. Karena saat ini air bersih agak sulit," ujar Mito Harwoyo, warga Desa Bagi. Keberadaan sumber mata air candi sudah sejak jaman penjajahan Belanda. "Ini sudah lama, sejak jaman belanda dulu. Kalau pagi full, banyak yang antri untuk mendapatkan air bersih," ucap Mito. Sementara itu, Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro menyatakan, saat ini Pemkab Madiun telah melakukan pendataan terhadap daerah rawan kekeringan. Namun hingga hari ini, belum ada laporan daerah yang terdampak kekeringan akibat kemarau panjang. "Kami terus monitoring, ketika kering sudah siap intervensi dan dropping air secukupnya. Seluruh tangki air bersih sudah siaga, jika sewaktu-waktu dibutuhkan," tandasnya. (Ifa/ju/ono)

Sumber: