5 Rekomendasi Jenis Urban Farming Yang Bisa Dicoba di Rumah, Sejuk dan Bermanfaat

5 Rekomendasi Jenis Urban Farming Yang Bisa Dicoba di Rumah, Sejuk dan Bermanfaat

Surabaya. memorandum.co.id - Sering kali masyarakat perkotaan tidak peduli terhadap lingkungan sekitar. Akibatnya udara polusi menumpuk. Salah satu upaya yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengurangi polusi adalah dengan urban farming. Urban farming adalah teknik menanam, memproses, dan mendistribusikan bahan makanan di dalam atau di sekitar area urban (perkotaan). Urban farming menjadi salah satu inovasi agrikultur yang dapat dilakukan tanpa membutuhkan tempat bertani yang luas, terutama di daerah perkotaan yang sering dikaitkan dengan wilayah sempit lahan, ditambah menghadapi situasi polusi meningkat seperti saat ini. Berikut beberapa jenis urban farming yang bisa dicoba di rumah. 1. Hidroponik Hidroponik sendiri pada dasarnya adalah menanam tanpa tanah, tetapi 100 persen menggunakan air dan campuran nutrisi yang hanya dibutuhkan sayuran dalam penanaman. Hidroponik pada dasarnya cukup mudah dilakukan dalam skala rumah tangga. Panen sayurnya sendiri yang mudah, apalagi kalau hasilnya bagus. Cukup banyak sayuran dan buah-buahan yang bisa ditanam dengan sistem hidroponik. Jenis sayuran yang paling umum seperti pakcoy, kangkung, basil, oregano dan masih banyak lagi. 2. Akuaponik Tipe urban farming satu ini mungkin telah banyak didengar para petani modern, sebagai salah satu cara inovatif selain hidroponik. Praktik berkebun secara akuaponik biasanya diaplikasikan karena tersedianya peternakan kolam ikan. Kolam yang dibangun dapat menyesuaikan kondisi tempat yang hendak dimanfaatkan. Biasanya, teknik yang lebih modern memanfaatkan alat yang mengumpulkan air hujan, kemudian menghasilkan jaringan resirkulasi mandiri di tangki atau kolam ikan buatan. Akuaponik termasuk teknik adaptif di mana dengan metode yang benar, jenis urban farming ini dapat memelihara tanaman secara efektif dan memberikan protein alternatif pada tanaman yang ramah lingkungan. 3. Green Walls atau Wall Garden Green walls atau wall garden memadukan konsep berkebun di tempat yang unik, yakni dinding. Jenis urban farming ini hanya membutuhkan dinding untuk menanam beberapa jenis tanaman yang mendukung, terutama jenis tanaman rambat. Sistem green walls atau wall garden cukup menguntungkan, karena selain tidak membutuhkan banyak ruang, metode ini juga cukup ramah lingkungan, membuat udara semakin bersih, dan membuat ruangan terlihat lebih sejuk. Metode green walls atau wall garden juga dikenal cukup baik untuk mengatasi limpahan air hujan ketika badai sehingga banyak diterapkan di luar negeri. 4. Backyard Garden Jenis urban farming ini memanfaatkan lahan pekarangan belakang rumah sehingga disebut backyard garden. Pekarangan rumah yang masih tersisa, dapat kamu kelola sedemikian rupa dengan inovasi desain kebun yang bisa kamu kreasikan sendiri. Keuntungan dari jenis perkebunan yang dilakukan di pekarangan rumah adalah kemudahan untuk panen dan sewaktu-waktu dapat kamu gunakan untuk mencukupi kebutuhan pangan, juga mungkin berbagi makanan dengan tetangga. 5. Rooftop Garden Atap yang didesain menjadi taman dapat disesuaikan sesuai kondisi cuaca sehingga lebih mudah dalam menanam sayur, buah-buahan, atau tanaman obat herbal. Ada sebuah keuntungan tersendiri ketika atap bangunan diubah menjadi sebuah taman, di mana bagian bawah tanam akan terasa lebih sejuk. Hal ini disebabkan tipe urban farming rooftop garden dapat meminimalisasi suhu panas dan meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. Apabila di rumah tidak ada rooftop bisa dicoba di balkon. Itulah beberapa jenis urban farming yang dapat dilakukan di rumah. Selain efektif dalam memanfaatkan lingkungan yang tersedia, tanpa membutuhkan lahan yang luas, beberapa tipe yang tersedia juga dapat memberikan manfaat yang cukup baik untuk mendukung ketahanan pangan serta kelangsungan lingkungan hidup. Bagaimana pendapatmu? (mg1/gus)

Sumber: